Dr Sapta Kunta Purnama Mpd (kanan),
dekan FKOR UNS Surakarta, ketika memberikan pengarahan saat kuliah umum keolahragaan.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM)
- Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
mengadakan kuliah umum keolahragaan.
Kegiatan tersebut berlangsung secara daring dan luring di
Gedung Rektorat UNS, Senin (22/11/2021) siang.
Kuliah umum yang menghadirkan Dekan FKOR UNS dan Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut bekerja sama dengan Bank Central Asia
(BCA).
Tampak hadir, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dalam kuliah umum
tersebut yang sekaligus memberikan apresiasinya.
Prof. Jamal menyampaikan, dalam penggalan lagu Indonesia
Raya terdapat kalimat bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.
Bangsa Kuat
Kalimat tersebut mengisyarakatkan, bangsa yang kuat dan
handal harus memiliki kekuatan jiwa, raga, dan rohani yang sama-sama kuat pula.
“Di sini, peran strategis olahraga dalam membangun kualitas
sumber daya mahasiswa yang unggul dan utuh” katanya
Olahraga memiliki kontribusi yang sangat strategis, dalam
menciptakan Indonesia sehat, berkarakter unggul dan berprestasi sampai tingkat
dunia. Sama seperti visi desain besar olahraga nasional,” kata sambutan Prof.
Jamal
Kepala Operasional Cabang BCA Solo, Agustin mengungkapkan
rasa bangga dapat turut andil dalam kuliah umum ini.
Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat
membangkitkan iklim olahraga yang sempat terhenti, karena pandemi.
Kapasitas Aerobik
Sementara itu, Menpora, Dr. Zainudin Amali berhalangan hadir
dalam kuliah tamu tersebut. Dalam pemaparan materi, Dr. Sapta Kunta menyampaikan,
dalam menjaga imunitas memiliki korelasi dengan menjaga atau membuat program
terkait aerobik, indikator programnya adalah denyut nadi.
“Ternyata, dari kapasitas aerobik ada korelasi denyut nadi,
karena kalau mau latihan harus ngukur kapasitas aerobik terlebih dahulu kan
sulit” paparnya
Makanya harus mencari dari riset-riset, ada korelasi antara
kapasitas aerobik maksimum dengan denyut nadi. “Deteksi denyut nadi asalnya
dari kapasitas aerobik maksimum,” jelasnya.
Jenis-jenis kegiatan tersebut dapat berupa berjalan,
bersepeda mudah, dansa lambat, jogging, lari, berputar, senam hight impact,
berenang, bola basket, tenis, sepak bola, ski lereng, hiking.
Kemudian dilanjutkan hingga 30-60 menit/hari, total 150-200
menit/minggu. Bagi intermediate bisa aktivitas sedang 30-90 menit/hari, total
200-300 menit/minggu. (Eps)