Para Wisudawan Unsa diharapakan, menjadi
ujung tombak menghadapi tantangan zaman.
SOLO
(JURNALKREASINDO) – Institusi Pendidikan Tinggi Unversitas Surakarta (Unsa)
diharapkan bisa menjadi salah satu ujung tombak dalampenyediaan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas, untuk mengahadapi tantangan
zaman.
Ungkapan itu diutarakan Dr Arya Surendra, MM, Rektor Unsa
dalam upacara Dies Natalis Ke 24 dan wisuda mahasiswa Unsa 2022 pada Sabtu
(29/10/2022) di DeColomadu, Karanganyar. “Kami akan mewisuda 622 sarjana dan 56
magister.
Dengan jumlah mahasiswa terbaik 14 wisudawan dan wisudawan
cumlaude 47 wisudawan. Acara itu mengambil
tema ‘Bersinergi membangun karakter dan kapasitas sumber daya menuju
good universityGovernance’.
Unsa sampai saat ini telah meluluskan 12.814 mahasiswa. Namun demikian, lulusan
perguruan tinggi masih dihadapkan pada kebutuhan dari kebijakan pemerintah lainnya,
yaitu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untukmenjawab tantangan di bidang teknologi.
Peningkatan Literasi
Dengan peningkatan literasi dan kecakapan digital menjawab
kebutuhan industri atau pasar,serta kementerian ketenagakerjaan, untukmencetak
lulusan yang handal dan siap kerja.Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta
akan senantiasa mendampingi Universitas Surakarta.
Astrid Widayani, SS, SE Ketua Yayasan
Unsa, kebijakan baru, dari pemerintah
hingga perubahan eksternal yang
tidak dapat dihindari.
Untuk menjadi Institusi
Pendidikan Tinggi terdepan
yang tetap fokus
pada penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi
Pendidikan, Penelitian danPengabdian kepada Masyarakat.
Selain itu, dengan adanya pengembangan internal yang terintegrasi,
serta keterbukaan terhadap pemikiran-pemikiran baru. “Maka kami yakin UNSAakan
terus bergerak maju dan siap menyesuaikan diri dengan tantangan zaman” jelasnya
Revolusi Industri 4.0
Perjuanganyang akan dihadapi selepas selesai studi ini
merupakan awal perjuangan saudara harus siap menyelesaikan apapun
pekerjaan dalam setiap
sendi perubahan dengan profesionalisme, dedikasi
dan determinasi tinggi.
Persaingan ke
depan akan semakin berat dan tidak hanya berhadapan
dengan kompetisi antar manusia, tetapi juga dengan kemajuan teknologi . “Karena
kita sedang masuk dalam disrupsi teknologi dan informasi di era Revolusi Industri 4.0” tambahnya
Tantangan di bidang
teknologi hadir dalam
wujud otomasi dan digitalisasi. Perubahan tersebut juga
mempengaruhi tatanan gaya hidup dan kebutuhan yang ada dimasyarakat. Sebelum memasuki
era digital.
Dr, Arya Surendra, MM, Rektor Unsa, dengan
peningkatan literasi dan kecakapan digital menjawab kebutuhan industri atau
pasar, serta kementerian ketenagakerjaan
Untuk bisa bertahan menghadapi persaingan, cukup dengan
ketekunan, produktifita dan
efisiensi. Namun saat
ini untuk bisa memenangkan persaingan,
harus bisa menitikberatkan softskill
diantaranya mampu berfikir
kreatif, inovatif, serta memiliki kemampuan kewirausahaan.
Kompetensi Baru
Menuju Society 5.0
ada sebuah literasi baru yang harus mulai
dibangun sebagai budaya baru
di berbagai elemen
pendidikan Indonesia. Literasi
baru tersebut berupa keterampilan untuk belajar sepanjang
hayat.
Sementara itu, Astrid Widayani, SS, SE Ketua Yayasan
Unsa dalam sambutannya memaparkan, mengenai teknologi sebagai master disrupsi,
maka dibutuhkan kompetensi baru yang harus dimiliki setiap insan pendidikan, yaitu hybrid
knowledge competency.
Keluaran atau output pendidikan Indonesia dipandang menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kemajuan dan ketahanan
bangsa di era Industri 4.0 ini. Ada pula istilah yang disampaikan, yaitu lulusan perguruan tinggi Indonesia
mampu menjadi socio techno innopreneur.
Semua hal itu mengacu pada
tantangan disrupsi teknologi yang mengarahkan literasibaru di dunia pendidikan
masuk ke ranah literasi digital,
social dan pemahaman tentang lifelong
learning. Banyak perubahan yang terjadi dalam sektor pendidikan di Indonesia
selama 1 tahun terakhir ini.
Perubahan Eksternal
Mulai dari berbagai
kebijakan baru, dari pemerintah
hingga perubahan eksternal yang
tidak dapat dihindari, yaitu pandemi global yang menjadikan perubahan dibidang
pendidikan sebagai sebuah keniscayaan.
“Oleh karena itu, kami selaku
yayasan berharap adanya transformasi
sistem pendidikan di kampus
agar semua lulusan UNSA
juga siap dengan tantangan zaman.
Sehingga kedepan UNSA semakin dipercaya untuk bisa mencetak SDM yang berkualitas
dan berkompeten” ujar Astrid
Sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing. Dengan harapan
besar, kepada seluruh wisudawan/wisudawati Universitas Surakarta
serta lembaga Universitas Surakarta yang dipimpin oleh Rektor beserta seluruh
jajaran bisa membawa UNSA semakin jaya . (Her)