Bengawan Resto, untuk wisatawan
menikmati masakan seafood dan ikan bakar khas apung resto.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – Tempat wisata Solo Safari yang berlokasi di Jalan.
Ir. Sutami No.109 Kentingan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini
para wisata bisa menikmati pengalaman
berpetualang lebih seru, setelah tempat wisata ini menyempurnakan fasilitas dan
wahana di fase kedua.
Area wisata ini cukup luas, tidak kurang 14 hektar, bahkan
kini termasuk salah satu destinasi
terkemuka di Jawa Tengah (Jateng) yang
menawarkan pengalaman safari yang mengesankan dan edukatif. Koleksi satwa
terbaru ditambah fasilitas yang mumpuni, maka disana wisatawan akan dimanjakan
dengan petualangan yang begitu menyenangkan dan mengesankan.
Dimana dengan adanya berbagai satwa liar, ditambah
pendekatan edukatif yang unik dalam konservasi yang cukup, sehingga mampu
membanggakan Warga Kota Solo khususnya dan Jateng pada umumnya. Karena Solo
Safari mempersembahkan berbagai inovasi dan atraksi yang semakin memperkaya
pengalaman para pengunjung.
Dengan beberapa fasilitas atau wahana baru yang sudah
selesai dibangun, maka wisatawan bisa merasakan kenikamatan dan merasa puas. Sebab,
disana ada berbagai tontonan dan permaikan, diantaranya Savannah Zipline ,
yaitu wahana pertama di Indonesia yang membawa pengunjung mendapatkan
pengalaman yang memacu adrenalin.
Satwa Afrika
Disana, pengunjung akan dibawa melihat satwa-satwa Afrika
yang ada di Solo Safari dengan cara melayang melalui alat tertentu yang
disambungkan dengan tali besi, sehingga bisa dari melihat dari atas, sepanjang
100 meter dengan tinggi kurang lebih 10 meter. Dengan demikian pengunjung
mendapatkan pengalaman sensasi yang luar biasa.
Shinta, hanya di Solo Safari, sebuah
kawasan wisata edukasi satwa yang lengkap.
Selain itu Aviary, adalah fasilitas andalan terbaru dari Solo Safari, dimana pengunjung bisa merasakan sensasi masuk ke dalam kubah burung berukuran raksasa untuk menikmati pengalaman berinteraksi langsung dengan puluhan unggas yang dilepas bebas sesuai dengan habitat aslinya. Berukuran lebih dari 1.500 meter persegi dengan koleksi 25 jenis burung.
Berbagai burung itu total berjumlah tidak kurang 50 ekor. Disini pengunjung juga bisa
menikmati rumah satwa-satwa endemik asli Indonesia, seperti Burung Julang Emas
Kalimantan dan Elang Jawa yang populasinya kini sudah terancam punah. “Juga dapat
menikmati kelezatan makanan di Bengawan
Resto, dengan konsep restoran yang terapung diatasdanau.
Suasana Kemesraan
Sekaligus menyempurnakan suasana kemesraan bersama keluarga,
setelah berkeliling di semua wahana yang
ada. Masakan seafood dan ikan bakar khas apung resto tentunya dapat dinikmati
melepas kebahagian bersama keluarga. Terdiri dari 5 saung besar dengan
kapasitas 6-8 orang per saung, ditambah
5 saung berukuran kecil berkapasitas 4-6
orang dan saung resto utama berkapasitas maksimal 80 orang.
Anak-anak bisa merasakan naik onta
dengan nyaman dan menggembirakan.
Bukan itu saja, masih ada lagi exhibit harimau bengal. Disini pengunjung bisa menyaksikan harimau bengal. Area ini secara dekat dengan pembatas yang dilapisi dari kaca, menarik dari exhibit ini ada area khusus bagi pengunjung memberikan makanan atau feeding kepada satwa secara aman dan menyusuri exhibit ini dengan pengalaman dan sensasi yang berbeda.
Adapun exhibit-exhibit baru lainnya, diantaranya Buaya,
Hippo dan Pygmy Hippo, Trek Unta, Trek Gajah, tempat show Gajah terbaru,
Bobcat, Otter. “Hal ini merupakan komitmen dari Taman Safari Indonesia dalam
misi kami untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya menjaga konservasi alam dan satwa liar” kata sankar
adityas cahyo
Ungkapan marketing manager Solo Safari ini diutarakan kepada
wartawan pekan lalu. “Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang tak
terlupakan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang alam dan lingkungan. Karena
pembangunan fase kedua di Solo Safari telah selesai, maka diharapkan masyarakat
bisa menikmatinya” paparnya
Salah satu pawang hewan perempuan yang
mampu menjaga dan mengasuh satwa di Solo Safari.
Baik warga Solo, Jawa Tengah dan DIY maupun sekitarnya,
sehingga bisa menjadi pusat wisata dan edukasi dengan koleksi satwa, bahkan
pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan koleksi satwa yang ada disini.
Maka dari itu, Solo Safari menjadi destinasi kebanggaan di Solo dan Jawa Tengah.
Pesan senada juga disampaikan Ibu Shinta, General Manager di Solo Safari.
Shinta mengatakan, Solo Safari bisa menjadi pusat wisata dan
edukasi satwa yang terdepan di Indonesia untuk itu, maka masyarakat perlu
mencintai, melindungi dan melestarikan
satwa. “Jelajahi petualangan seru bersama keluarga dan sahabat tercinta, hanya
di Solo Safari, sebuah kawasan wisata edukasi satwa yang lengkap” ujar Shinta
Disini, tidak hanya akan mengenal lebih dekat satwa endemik
Indonesia, tetapi juga bisa berbagi keceriaan diberbagai area hiburan yang
tersedia. Solo Safari yang dulunya disebut dengan Taman Satwa Taru Jurug yang
dikelola dengan pemerintah kota
Surakarta yang bekerjasama Taman
Safari Indonesia dan sekarang menjadi Taman edukasi satwa. (Hong)