Meningkatkan Kewirausahaan dan Ekonomi Para Janda, Puspo Wardoyo Dirikan Kalipepe Foundation

H.Puspo Wardoyo dan Ani Widyastuti, ketika memberikan arahan kepada ratusan janda.

BOYOLALI, JurnalKreasindo.com - Kalipepe Foundation memiliki fokus utama untuk meningkatkan kemandirian atau kewirausahaan  ekonomi para janda melalui beragam program pelatihan dan bantuan modal usaha. Program-program ini dirancang agar para janda yang tergabung di dalamnya mampu mengembangkan kemampuan kewirausahaan, mengelola bisnis  dan meraih kestabilan finansial.

“Dengan demikian, kedepan para janda ini dapat meningkatkan keterampilan ekonomi dan kewirausahaan, meningkatkan pendapatan janda melalui UMKM dan memfasilitasi permodalan dan akses pasar UMKM” ungkap H.Puspo Wardoyo, owner Ayam Bakar Wong Solo Group  kepada sejumlah wartawan, pada Selasa (12/11/2024) di Kawasan Distinasi wisata Kalipepe Land

Pelatihan ini dibentuk bukan sekadar memberikan keterampilan memasak, tetapi juga manajemen bisnis. Dengan memiliki kemampuan ini, para janda benar-benar bisa berdaya secara ekonomi. Pelatihan akan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali dan akan melibatkan materi-materi seperti strategi pengelolaan usaha, pemasaran dan literasi keuangan.

Berfoto bersama : para janda setelah diberikan pengarahan dari Puspo Wardoyo.

Dengan demikian, para janda yang bergabung dalam disini tidak hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga memperdalampemahaman mereka tentang cara menjalankan bisnis secara profesional. Sehubungan dengan hal tersebut, dikumpulkanya ratusan janda yang berada di Solo Raya untuk mengadakan sarasehan.  

5.000 Janda

Rencana kedepannya, memperluas cakupannya untuk menjangkau lebih banyak janda di wilayah Jawa Tengah, dengan target menjaring hingga 5.000 janda yang dapat diberdayakan. Melalui tagline ‘Bersama Membangun Janda Berdaya’  Kalipepe Foundation ingin menanamkan semangat kebersamaan dan optimisme kepada para janda yang menjadi penerima manfaat.

“Dengan bantuan dan pembinaan yang tepat, mereka diharapkan mampu bangkit dan berkontribusi bagi perekonomian keluarga serta masyarakat. Selain itu juga agar inisiatif ini bisa menjadi gerakan yang lebih luas dengan melibatkan berbagai pihak untuk ikut berkolaborasi, termasuk pemerintah. Untuk mewujudkan misi pemberdayaan ini, Kalipepe Foundation terbuka untuk bekerja sama” paparnya

Ratusan janda dikawasan Solo Raya, berkumpul di Kalipepe Land untuk mengikuti saresehan.

Baik dengan pemerintah, swasta, dan organisasi lainnya. Komitmen Puspo Wardoyo yang juga owner Kalipepe Land  ini dalam mendirikan Kalipepe Foundation menunjukkan bagaimana seorang pengusaha dapat menggunakan kesuksesannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya para janda.

Memiliki Kesempatan

Dengan adanya Kalipepe Foundation, diharapkan para janda bisa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berkembang dan mandiri. Puspo Wardoyo menilai, janda sering dipandang sebelah mata. Sebagai pengusaha kuliner yang sukses  dan terkemuka di Indonesia, H. Puspo Wardoyo yang dikenal dermawan ini, berupaya memberikan perhatian khusus kepada para janda.

Karena selama ini para janda seakan tak tersentuh dan terabaikan.  “Kami ingin membentuk wadah para janda, untuk mampu mandiri dan berbisnis kuliner, karena memang dibidang kuliner yang saya geluti dan tekuni, hingga menjadi sukses seperti ini. Upaya ini bertujuan memberdayakan para janda agar bisa mandiri secara ekonomi dan memiliki kehidupan yang lebih baik dan layak” jelasnya

Menurut pandangannya, selama ini kondisi para janda yang sering kali tidak tersentuh program bantuan dari pemerintah. Sebab bebagai bantuan sosial nampaknya, hanya tertuju untuk  kaum miskin atau anak yatim. “Dalam ajaran agama yang saya pahami, membantu para janda merupakan tindakan mulia yang dianjurkan, sehingga pahalanya sama dengan orang yang sholat tahajud dan berpuasa setiap hari” tuturnya

Ungkapan senada juga diutarakan Ani Widyastuti, marketing Kalipepe Land yang nantinya akan bertugas untuk memberikan pelatihan terhadap para janda agar kehidupannya bisa berkembang dan mandiri.  “Saya merasa malu dengan Pak Puspo,  karena dalam usahanya Pak Puspo selalu berparner dengan Allah, sehingga saya merasa malu” pungkasnya. (Her)