KH Miftachul Akhyar, ketika memberikan
arahannya kepada umat JATMAN, sekaligus membuka Kongres Ke-13 di di Asrama Haji
Donohudan, Boyolali.
BOYOLALI, JURNALKREASINDO.com
- Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyah (JATMAN)
resmi dimulai dengan pembukaan yang dipimpin langsung oleh Rais Aam Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar. Kongres itu berlangsung
selama 2 hari, pada Sabtu- inggu (21-22/12/2024) di Asrama Haji Donohudan,
Boyolali.
Pembukaan kongres ditandai dengan dengan pemukulan bass drum
oleh Kiai Miftach, yang didampingi jajaran pimpinan PBNU, termasuk Wakil Rais
Aam KH Anwar Iskandar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH
Yahya Cholil Staquf, serta Ketua Panitia KH Ali Masykur Musa.
Dalam pidatonya, KH Miftachul Akhyar menekankan pentingnya
menjaga independensi dan aturan organisasi dalam pelaksanaan kongres ini. Ia
menjelaskan, PBNU hanya berperan sebagai fasilitator, tanpa memiliki
kepentingan tertentu terhadap hasil kongres.
“PBNU hadir untuk memastikan kongres ini berjalan sesuai mekanisme yang
telah disepakati bersama” ujarnya
Tidak ada intervensi atau kepentingan lain, terutama terkait
isu-isu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Ungkapan itu merujuk pada
polemik seputar kepemimpinan di tubuh JATMAN.
Kiai Miftach menjelaskan, PBNU memiliki jalur dan mekanisme yang
terstruktur dalam menyelesaikan berbagai persoalan organisasi.
“Kita memiliki rel yang jelas. Setiap proses memiliki
terminal atau stasiun tempat kita berhenti dan melanjutkan perjalanan. Hal-hal
di luar itu tidak akan mengganggu jalannya organisasi ini. diharapkan agar,
kongres ini dapat menjadi momentum penting untuk konsolidasi dan pembenahan
internal JATMAN” paparnya
“PBNU hadir dengan penuh cinta kasih untuk mendukung JATMAN
kembali berjalan di jalur yang benar. Dengan sinergi yang solid antara
syuriyah, tanfidziyah, idarah wustha, hingga syu’biyah, kongres ini diharapkan
mampu menghasilkan keputusan yang membawa manfaat besar bagi umat,” tutupnya”
pesan, KH Miftachul Akhyar me ngakhiri
pidatonya
Ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf dan rombongan
saat memasuki gedung di Asrama Haji, Donohudan, Boyolali lokasi Kongres Ke-13
Jatman.
Sedangkan menteri agama (Menag), Prof.Dr Nasyarudin Umar
dalam sambutanya, melalui daringmenyampaikan, mengharapkan kongres ini
menghasilkan kemaslakatanbagi semua pihak, terutama pengamal Thoriqoh NU, para
ulama dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes), serta para pemuda santri.
“Saya juga mengapresiasi putra JATMAN dan terus
berkontribusi didalam suasana keteduhan, kedamaian dan menjadi simpul
persatuan. Saat ini kita sudah masuk pada awal pemerintahan Prabowo Subianto,
maka dari itu kita harus terus berupaya menguatakan persatuan, kesatuan bangsa dan menekankan kepentingan nasional” kata Menag
Sementara itu ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf
mengatakan, dalam ongres ini PBNU tidak memberikan intervensi atau kepentingan
lain, terutama terkait isu-isu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Ungkapan itu merujuk pada polemik seputar kepemimpinan di tubuh JATMAN. “PBNU
memiliki jalur dan mekanisme yang terstruktur dalam menyelesaikan berbagai
persoalan organisasi” tandasnya. (Hong)