Sekolah Generasi Indonesia, dibukan
dengan ditandai pengguntingan pita.
Acara
peresmian di gelar di Balai Warga RT 03/ RW 36 Kampung Mipitan, Mojosongo,
Jebres, Surakarta pada Minggu (22/8/2021). Acara peresmian Sekolah Generasi Indonesia,
dihadiri antara lain Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Dr.
Sutanto, Kepala Sekolah Generasi Indonesia Rizaldy dan perwakilan warga RT 03/
RW 36 Kampung Mipitan.
Sebelum
seremoni pemotongan pita, Dr. Sutanto dalam sambutannya mengatakan,
kedatangannya ke kampung tersebut untuk bersilaturahmi sebagai langkah awal
dibukanya Sekolah Generasi Indonesia. “Tujan saya untuk bersilaturahmi dan
berkenalan. Jadi, pengen ketemu lebih deket dan bersama-sama dengan Mas Shoffan
dan kepala sekolah mau membuat sekolahan,” ujarnya.
Sutanto juga
menitipkan pesan penting, apabila urusan mendidik dan mengajar anak adalah
tanggung jawab penuh orang tua. Dr. Sutanto mengatakan, tidaklah tepat jika
orang tua menggantungkan urusan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah.
Ungkapan Ki Hadjar Dewantara.
Masalah ini didasarkan pada ucapan Bapak Pendidikan
Nasional, Ki Hadjar Dewantara, yang pernah berkata, ‘Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tak
berhenti di bangunan sekolah saja, tapi juga di rumah, di jalan dan di
mana-mana’ ujar Sutanto mengutip
ucapan Ki Hajar Dewantara
Jika Ki
Hadjar Dewantara Menteri Pengajaran Indonesia pertama mengatakan, rumah itu
sekolah. Jadi, sekolah itu rumah. Yang menjadi keliru sekarang rumah urusan
ngomah, anak dititipkan ke sekolahan. “Seperti menitipkan sepeda. Nanti kalau
sudah sore diambil,” kata Sutanto.
Sutanto
mengingatkan, rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Dan, siapa pun yang
dijumpai anak di dalam rumah adalah gurunya. Sehingga, penting bagi orang tua
untuk memberi teladan yang baik bagi anaknya di rumah.
Pendiri
komunitas bersamabisa.id, Shoffan Mujahid, dalam sambutannya saat membuka
Sekolah Generasi Indonesia menyampaikan, kehadirannya bersama rekan-rekannya
sesama mahasiswa UNS adalah untuk ikut membangun karakter dan mencerdaskan anak-anak
di Kampung Mipitan. “ Kami ingin
anak-anak di kampung ini memiliki masa depan yang cerah dan dapat mewujudkan
cita-cita mereka ” katanya
Shoffan
Mujahid menegaskan, kehadiran Sekolah Generasi Indonesia di RT 03/ RW 36
Kampung Mipitan itu tidak untuk memenuhi tuntutan SKS semata, melainkan panggilan
hati sebagai mahasiswa untuk merawat kemerdekaan. “Kami memiliki tujuan jangka
panjang” tambahnya
Kalau teman-teman mahasiswa yang lain hanya ingin memenuhi SKS, tapi secara organik dan alami pihaknya justru untuk ikut menjaga dan merawat kemerdekaan Indonesia. Anak-anak milenial jaman sekarang lupa cara merawat kemerdekaan Indonesia. (Her)