Suasana Webinar vaksin perjalanan,
membahas bangkitnya kegiatan pariwisata.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Munculnya Kasus COVID-19 yang terjadi secara global, tentunya membawa dampak tersendiri bagi aktivitas pariwisata. Hal ini menjadi sangat relevan untuk dibahas dalam menyiapkan kegiatan bangkitnya aktivitas pariwisata.
Dalam sebuah perjalanan, baik perjalanan wisata, haji/umroh,
maupun perjalanan domestik/internasional, sehingga sudah diberlakukan beberapa
jenis vaksin yang masuk dalam persyaratan untuk melakukan perjalanan wisata.
Diketahui, vaksin meningitis hanya digunakan untuk
perjalanan haji/umroh, tetapi untuk setiap daerah/negara memiliki peraturan
masing-masing untuk jenis vaksin yang menjadi syarat wajib untuk memasuki
negara tertentu.
Industri pariwisata sangat terdampak ditengah pandemi
COVID-19. Berbagai upaya dilakukan untuk dapat membangkitkan aktivitas
pariwisata. Selama ini aktivitas pariwisata sangat jarang menyentuh tentang
kesehatan.
Dengan adanya kasus COVID-19, maka mau tidak mau berbagai
prosedur untuk membangkitkan pariwisata yang dilakukan, pertama tentang
kesehatan,baik dari pelaku industri pariwisata, destinasi wisata maupun
wisatawan.
Webinar Vaksinasi
Berdasarkan uraian tersebut, maka Biofarma melalui
Immunicare klinik Cahaya Mitra Solo menggandeng akademisi AKPARTA Widya
Nusantara dan STP Sahid Surakarta melakukan kolaborasi untuk mengadakan
rangkaian Webinar tentang vaksinasi perjalanan.
Dengan
mempertimbangkan perubahan pemahaman dan perilaku yang dapat dibangun dan
terjadi dimasa pandemi dan setelahnya. Harapannya dari peserta memahami
pentingnya menyiapkan diri dengan vaksinasi tertentu, ketika melakukan
aktivitas perjalanan maupun aktivitas pariwisata.
Walikota Surakarta,
Gibran Rakabuming Raka dalam sambutannya mengatakan, mendukung untuk pariwisata
segera bangkit dengan upaya yang dilakukan percepatan vaksinasi khususnya di
kota Solo.
Hj. Astrid Widayani, SE., SS., MBA, Praktisi Pariwisata dan
Ketua Yayasan Pendidikan Widya Nusantara menjelaskan, tentang dampak yang dirasakan industri pariwisata
selama pandemi COVID-19. Ditekankan kesehatan dan keamanan dari pelaku
pariwisata menjadi hal yang prioritas untuk bisa membangkitkan kembali industri
pariwisata.
Perubahan Perilaku
Pranoto, S.Pd., M.Par, Ketua DPD IINTOA Jawa Tengah memaparkan
adanya perubahan perilaku dari aktivitas pariwisata. Kalau sebelumnya prokes
sedikit tidak menjadi perhatian, sekarang menjadi syarat wajib. Dulu orang
berwisata senang kalau beramai-ramai.
Tetapi saat ini lebih menyukai jenis wisata yang terbatas
untuk pengunjungnya. Dengan adanya kondisi pariwisata yang menerapkan protokol
kesehatan, sehingga membawa perubahan aktivitas pariwisata. Rizka Noviandari,
S.Si Product Manager PT.Biofarma (Persero) mengatakan, pandemi COVID-19
meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Vaksinasi sendiri, merupakan proses memasukkan vaksin kedalam tubuh. Vaksin sendiri terbuat dari virus yang sudah dilemahkan atau bagian dari virus tersebut. Tujuannya memasukkan vaksin adalah bukan vaksinnya yang melawan virus. “Tetapi merangsang antibody, untuk melawan virus yang masuk kedalam tubuh” Katanya. (Tgr)