BERANGKAT DARI RELAWAN PILWALKOT SOLO, PARTAI KEDAULATAN RAKYAT SIAP BERDIRI

 

Tuntas Subagyo (nomor tiga dari kiri) dan Sigit Prakoso (paling kanan), ketika memberikan keterangan pers.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Awalnya gerakan massa Tikus Pithi Hanata Baris, sebagai relawan pendukung  salah satu calon pasangan Bagyo Wahyono-Supardjo (Bajo) dalam ajang Pilwalkot Solo lewat jalur Independen.

Dari sanalah sekelompok massa yang dipimpin Tuntas Subagyo itu bakal mendeklarasikan partai politik Partai Kedaulatan Rakyat (PKR). “Pendirian partai ini murni milik warga masyarakat biasa, tidak ada tokoh nasional dalam partai ini” kata Tuntas Subagya, yang dalam partai PKR selaku Ketua Umum

Partai Kedaulatan Rakyat ini bakal di deklarasikan, pada Kamis (28/10/2021)  bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Karena sesuai peraturan pemerintah, kegiatan akan berlangsung terbatas dan memberlakukan Prokes ketat.

Deklarasi ini akan berlangsung di Hotel Adhiwangsa, Solo. Ungkapan tersebut diutrakan Tuntas didampingi SekretarisJjendral (Sekjen) PKR, Sigit Prakoso kepada dalam jumpa pers, pada Senin (25/10/201), di salah satu rumah makan di Solo.

19 Provinsi

Tuntas mengaku, membuat dan mendirikan Parpol dengan cabang  34 provinsi di seluruh Indonesia bukan pekerjaan yang mudah. Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, kini sudah mencapai 19 provinsi dalam waktu 2 bulan belakangan ini.

"Sehingga kami optimis pada bulan Desember 2021 ini kami mampu memenuhi 34 provinsi dari Sabang sampai Meuroke” katanya, sembari menambahkan, semua ini digerakkan dari bawah, dengan demokrasi bernuansa baru dalam demokrasi dan perpolitikan Indonesia.

Dengan demikian, nantinya PKR akan menjadi penengah dan pengarah politik pada pemilu 2024. Buktinya, dalam waktu singkat telah terbentuk 19 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) (pengurus provinsi), dan 267 DPD (Kabupaten/kota).

Dana Mandiri

Ditargetkan usai deklarasi sampai akhir tahun sudah bisa memenuhi target syarat mendaftar di Kemenkumham. Untuk dana partai, Tuntas mengaku seluruhnya diusahakan mandiri anggota. Hal itu justru menggembirakan, karena respon masyarakat cukup antusias membentuk pengurus dan kantor, di tiap propinsi dengan model gotong royong.

Sigit Prakoso, selaku Sekjen PKR menambahkan, PKR baru dua bulan melaksanakan operasional, diawali inventarisasi pergerakan politik di Indonesia, dari 34 propinsi sudah ada 19 propinsi. Target akhir Desember 2021 tuntas.

Selanjutnya Sigit mengatakan, sesuai aturan Kemenkumham partai harus memenuhi persyaratan, diantaranya memiliki kepengurusan di 34 propinsi, 75 persen kabupaten/kota, dan 50 persen kecamatan. "Targetnya Desember selesai dan awal Januari dibawa ke Kemenkumham untuk verifikasi," paparnya

Sigit mengatakan, pembentukan pengurus di daerah tidak mengalami kesulitan, utamanya diluar Jawa terlihat lebih maksimal. "Wilayah yang jadi barometer propinsi Aceh, Makassar dan NTT sudah terbentuk kepengurusan hingga tingkat ranting." katanya.

Sampai saat ini pengurus propinsi yang sudah terbentuk, yakni di DKI Jakarta, Jateng, Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Aceh, Sumbar, Sumsel, Sumut, Lampung, Papua, Papua Barat, Sulsel, Sulteng, Maluku Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ( Kaltara). (Njar)