FKIP UNS SURAKARTA GELAR KULIAH PAKAR S2 PENDIDIKAN SAINS

 

Prof  I Wayan Subagia, M.App.Sc., Ph.D, Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali, saat memberikan kuliah Pakar S2 Pendidikan Sains.

SOLO (JURNALKREASINDO.C0M) - Program Studi S2 Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menggelar kuliah pakar yang bertema Integrasi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran IPA

Kuliah pakar tersebut  menghadirkan Prof. I Wayan Subagia, M.App.Sc., Ph.D, Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali yang berlangsung pada Sabtu (05/11/2021) itu, sangat menarik  mahasiswa untuk mengikutinya.

Kepala Program Studi S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Dr. Sarwanto, M.Si menyampaikan, banyak memberi informasi bagi mahasiswa yang ingin mengambil materi tugas akhir atau tesis berkaitan dengan kearifan lokal atau etnosains.

Sehingga tampak seluruh mahasiswa mengikutinya dengan serius dan seksama. Sebagai nara sumber utama, .I Wayan Subagia, Ph.D menyampaikan, integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran IPA  itu bertujuan tentang pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

Peningkatan Peserta Didik

Integrasi dalam bentuk tujuan pembelajaran IPA ditekankan pada peningkatan kemampuan peserta didik sebagai insan yang memiliki potensi untuk tenaga, suara dan pikiran (Tri Pramana). Juga  peningkatan kemampuan peserta didik dalam berpikir, berbicara dan berbuat (Tri Kaya Parisudha).

“Selain itu, peningkatan kemampuan peserta didik menggunakan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemaslahatan hidup (widyaguna),” kata Prof. I Wayan Subagia, Ph.D.

Sedangkan, integrasi dalam bentuk materi pelajaran pada materi pelajaran IPA ditekankan pada penggunaan materi-materi lokal, sebagai wahana pengembangan potensi, kecakapan dan kehidupan manusia.

Contoh materi lokalnya, mengenai kajian lingkungan, kajian tentang musim, kajian tentang peternakan, kajian tentang perkebunan dan kajian tentang industri. Integrasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran IPA itu, Pertama - ditekankan pada pemberdayaan potensi yang dimiliki peserta didik.

Mulai dari panca indera, pikiran, emosi, badan dan energi. Kedua, pelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran mulai dari mengamati, mencari, menemukan, mengerjakan, menirukan, mengembangkan, menghindari.

Ketiga, pengembangan etika dan tata krama pergaulan lokal, nasional dan internasional mulai dari norma, nilai, dan sopan santun dalam pergaulan. Keempat, pembimbingan belajar mulai dari pemberian contoh, model, petunjuk,” paparnya

Sebaliknya, untuk integrasi dalam bentuk penilaian pembelajaran, meliputi penilaian otentik diantaranya, sesuai dengan proses dan produk pembelajaran. Lalu, penilaian proses yang meliputi kehadiran dalam pembelajaran, sikap dalam pembelajaran (spriritual, sosial dan ilmiah),

Aktivitas  dalam pembelajaran (mendengarkan, bertanya, menjawab, bekerja, presentasi) serta penilaian produk,  meliputi jenis produk, kesesuaian produk dan kualitas produk,” pungkasnya. (Eps)