SOLO (JURNALKREASINDO.COM)
– Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta menggelar diskusi Strategi Pencapaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) PTNBH secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.
Kegiatan itu
dilaksanakan pada Kamis (27/01/2022). Dalam acara ini, UNS menghadirkan
narasumber, Kepala Subbidang Informasi dan Publikasi Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
(Ditjendiktiristek), Franova Herdiyanto, S.Kom. MTI.
Dalam sambutannya, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho
menyampaikan, beberapa IKU yang harus dipenuhi UNS. Ke-8 IKU tersebut, Pertama,
Lulusan mendapat pekerjaan yang layak. Kedua, mahasiswa mendapat pengalaman di
luar kampus.
Ketiga, dosen berkegiatan di luar kampus. Keempat, praktisi
mengajar di dalam kampus. Kelima, hasil
kerja dosen digunakan masyarakat atau mendapat rekognisi Internasional. Keenam,
program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Ketujuh, kelas yang
kolaboratif dan partisipatif.
Kedelapan, program studi berstandar internasional. “Kami
dari UNS mengucapkan terima kasih kepada Bapak Franova Herdiyanto yang telah
menyempatkan waktu untuk memberikan materi dalam diskusi Strategi Pencapaian
IKU PTN,” terang Prof. Jamal.
Tiga Mekanisme
Sementara itu, Kepala Subbidang Informasi dan Publikasi
Pusdatin Ditjendiktiristek, Franova Herdiyanto, S.Kom. MTI. Menyampaikan,
beberapa hal terkait dashboard dan mekanisme pendataan dalam IKU PTN. Dalam
pemaparannya, PTN akan menerima pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) melalui tiga mekanisme yang berbeda.
Adapun, jalur pendanaan dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke PTN adalah pendanaan
berbasis kontrak kinerja antara Kemendikbudristek dengan PTN, matching fund
terhadap pendapatan tambahan yang berhasil dihasilkan oleh PTN dan competitive
fund atau dana untuk proyek aspirasi yang menjadi rencana PTN.
“Latar belakang diadakannya peningkatan IKU, supaya lulusan
mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus,
dosen dapat berkegiatan di luar kampus dan praktisi dapat mengajar di dalam
kampus” paparnya
Selain itu, program studi bisa mengusahakan agar berstandar
internasional, kelas diharapkan dapat menjadi kolaboratif, program studi dapat
bekerja sama dengan mitra kelas dunia, dan hasil kerja dosen digunakan
masyarakat dan dapat rekognisi internasional.
Desain Pendanaan
Disamping itu, terdapat penjelasan sistem komponen desain
pendanaan berbasis IKU. “Terdapat komponen desain pendanaan berbasis IKU yakni
IKU dan target, hitungan capaian IKU dan sistem poin, serta pembagian liga dan
hitungan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN),” ungkapnya
Terdapat pula penghitungan poin dengan sistem poin
menghargai pencapaian target gold standard dan peningkatan kinerja dari tahun
sebelumnya. Pada poin pencapaian target terdapat +10 poin untuk setiap IKU yang
mencapai target gold standard. Pada poin pertumbuhan capaian terdapat +1 poin,
untuk setiap peningkatan poin persentase di setiap IKU dan tidak ada poin
negatif untuk penurunan capaian.
Lalu, pengurangan poin untuk temuan audit yakni -10 poin. Lebih
lanjut Franova juga menjelaskan, mengenai Analisa IKU dan beberapa catatan dari
tahun ke tahun. Misalnya, terdapat Analisa IKU 2 yang menghasilkan beberapa
catatan yakni pada tahun 2020 merupakan tahun pertama program ini, sehingga
pemahaman dalam pelaksanaan dan pendataan masih perlu dioptimalkan.
Pada PT perlu memastikan ketepatan pelaporan data dengan
memilih status aktivitas kampus merdeka dan pengisian konversi Satuan Kredit
Semester (SKS). Untuk pendataan prestasi akan dikaitkan dengan aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa), agar data masuk
dapat lebih terverifikasi. Acara dilanjutkan sesi diskusi bersama. (Eps)