SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA : PERLU BIJAK DAMPINGI SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN WEBINAR POSITIF PARENTING

 

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Kini setiap sekolah mulai mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dengan demikian SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memahami, perlunya mempersiapkan orang tua dan siswa sebelum pelaksanaan ini.

Untuk itu, sebelum semua dilaksanakan, pihaknya menggelar acara pembelajaran Webinar dengan judul ‘Bijak Mendampingi Anak Menjadi Tangguh Sebagai Generasi Emas di Abad 21’,  Hal itu diungkapkanKepala SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, H. Achmad Sukidi, S.Ag , M.Pd

Pernyataan Achmad Sukidi, itu diutarakan pada Sabtu (08/101/2022) disekolah setempat. Lebih lanjut Sukidi mengatakan, materi pada webinar ini disampaikan oleh pembicara yang sangat kompeten dibidangnya, Dra. Juliani Prasetyaningrum, M.Si.

Seorang Psikolog yang berprofesi sebagai dosen dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sering melakukan penelitian dan mengisi program parenting  diberbagai acara. Karena, menurut Sukidi, sekolah sangat mengharapkan agar terjadi kerjasama.

Pola Asuh

Terutama dengan orang tua dalam mempersiapkan siswa secara mental maupun mendisiplinkan pelaksanaan protokol kesehatan, sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Pada Webinar ini orang tua dikenalkan dengan Positif Parenting.

Artinya, pola asuh yang dilakukan secara suportif, konstruktif dan menyenangkan. Suportif artinya, mendukung perkembangan anak dan konstruktif, yaitu bersikap positif dengan tidak melakukan kekerasan atau hukuman.

Selain itu, sebagai pendukung disampaikan 5 prinsip pola asuh  yang  bisa diterapkan. Pertama,  menjadi panutan yang baik bagi anak. Orang tua sebagai contoh bagi anak, karena mereka akan cenderung meniru.

 Pola kedua, jangan terlalu memanjakan anak. Sikap disiplin, perlu ditanamkan sejak dini agar anak memiliki bekal menjadi pribadi tangguh dalam meraih sukses. Pola ketiga, luangkan waktu untuk anak setiap hari.

Kegiatan Berkualitas

Tujuannya untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas. Selanjutnya tumbuhkan sikap kemandirian pada anak. Usia remaja membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tua dalam menyelesaikan masalah.

Pola Keempat,  tentukan peraturan di rumah dengan alasannya. Manfaat pola ini  dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan diri dan membedakan perilaku baik dan buruk. Antusias peserta sangat terlihat pada sesi tanya jawab seputar pola pengasuhan. (Eps)