Pengurus dan anggota KOTI PP Solo,
berprtisipasi aktif mengurus pemakaman dr Lo.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM)
– Bukan hanya masyarakat Solo yang merasa berduka atas meninggalnya dr Thomas
Becket Lo Siauw Ging M.A.R.S yang akrab
dipanggil dokter Lo, namun organisasi Pemuda Pancasila (PP) turut
berpartisipasi aktif mengurus pemakaman pahlawan kemanusiaan itu.
Diketahui, dokter Lo dikenal sebagai dokter yang berhati
mulia, almarhum seringkali menggratiskan pengobatan bagi pasien yang kurang
mampu. Sehubungan dengan hal ini organisasi PP Solo turut berduka
sedalam-dalamnya. “Kami berharap, muncul tokoh dokter muda yang berjiwa sosial
seperti dokter Lo, hilang satu tumbuh
seribu” Komandan Komando Inti (KOTI)PP Solo, Kopral Partika Subagyo
Ungkapan Kopral Subagya itu didampingi wakil komandan KOTI PP Solo, L. Tegar NJ yang juga menuturkan duka cita dan sangat merasa kehilangan sosok dokter yang dermawan dan dikenal sebagai pahlawan kemanusiaan tersebut. “Untuk itulah kami KOTI PP Solo, menghantar dan berpartisipasi aktif dalam upacara persemayaman dokter Lo” sela Tegar
Wakil komandan KOTI PP Solo, L. Tegar
NJ, ketika memberikan keterangan kepada wartawan.
Baik Kopral Bagyo maupun Tegar bersama anggota KOTI PP Solo juga
mengurus pemakaman dokter Lo termasuk mengusung peti jenazah, diperabuan di Krematorium Delingan, Kabupaten
Karanganyar. Diketahui, dr Lo meninggal dunia pada Selasa 9 Januari 2024 di
Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. “Langkah dokter Lo Siaw Ging yang telah
mendedikasikan hidupnya untuk pengabdian sosial tanpa batas, bisa ditiru dokter
muda dan tenaga kesehatan lainnya” tandasnya
Pengalaman Pribadi
Kopral Bagyo sendiri pernah punya pengalaman pribadi dalam berinteraksi
langsung dengan dokter Lo. Dikisahkan, saat dirinya datang hampir terlambat dalam mengobatkan
putranya yang sakit ke doktet Lo. " Saya sempat dimarahi beliau, karena
tidak cepat membawa anak saya yang sakit panas. Beliau juga menolak ketika saya
akan membayar pengobatan," kenang Kopral Bagyo
Terpisah, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Umum PB IDI
kepada media mengatakan, pengabdian Dr. Lo semasa hidupnya bisa menjadi
inspirasi bagi seluruh dokter di Indonesia. Dokter Lo telah menunjukkan profesi
dokter tidak hanya sebatas memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga harus
memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Anggota KOTI PP Solo, siap mengusung
jenasah dr Lo kepesemayamannya yang terakhir.
"Almarhum Dr Lo Siaw Ging dan juga para dokter lain
yang melakukan pengabdian sama dengan beliau telah menunjukkan, dokter tidak
hanya sebatas profesi, namun juga merupakan panggilan jiwa untuk melayani
masyarakat, kalau pengin kaya jangan menjadi dokter” kata DR Dr Moh. Adib
Khumaidi mengenang ucapan dr Lo
Pengabdian Sosial
Untuk itu, PB IDI mengajak seluruh dokter di Indonesia untuk
melanjutkan pengabdian sosial yang telah dilakukan oleh Dr. Lo Siaw Ging, yaitu
bersama-sama memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat,
tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi mereka. Lebih jauh dikatakan
dr Lo Siaw Ging, MARS lahir pada 16
Agustus 1934.
Ia dikenal sebagai dokter sosiawan yang berpraktik di kota
Solo dan menjadi dokter sejak tahun 1963 dan bekerja di poliklinik Tsi Sheng
Yuan milik dokter Oen Boen Ing, seorang dokter terkenal di Solo. Pada masa Orde
Baru, poliklinik tersebut berubah nama menjadi Rumah Sakit Panti Kosala dan
kini menjadi Rumah Sakit Dokter Oen.
Almarhum Dr Lo Siaw Ging juga pernah menjabat sebagai
direktur di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Selain berpraktik di Rumah Sakit Oen, beliau juga membuka praktik di
rumahnya di kawasan Jagalan, Solo. Dr Lo Siauw Ging meninggal pada 9 Januari
2024 di usia 90 tahun. “Selamat tinggal dokter Lo, pahlawan kemanusiaan, jasamu
selalu kami kenang” pungkasnya. (Hong)