Tiga pembicara, ketika memberikan
paparannya dalam pembukaan seminar, menyambut Hari Pers Nasional 2024.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Monumen Pers Nasional menggelar Festival Pers 2024 untuk menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2024. Festival Pers 2024 digelar selama sebulan penuh selama Februari yang dibuka pada Kamis (1/2/2024). Acara pembukaan Festival Pers 2024 dibuka Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Dihadiri Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kamsong, Kepala Monumen
Pers Nasional, Widodo Hastjaryo dan sejumlah pemimpin redaksi media massa. Pada
kesempatan itu, Teguh Prakosa membuka Festival Pers 2024 ditandai dengan pengguntingan pita di depan ruang pameran
foto dan kliping berita.
Festival Pers itu dengan mengusung dengan tema ‘Pers Mengawal Pesta Demokrasi
dari Masa ke Masa.’ Pameran foto diisi
60 foto dan kliping berita yang menggambarkan peran pers dalam mengawal
perjalanan demokrasi bangsa Indonesia sejak pemilu 1955 hingga 2009. Usman
Kamsong mengatakan, foto dan kliping berita menggambarkan pesta demokrasi pada
zaman dulu.
Bermakna sebagai sarana edukasi politik bagi masyarakat. Dia
berharap kualitas demokrasi di Tanah Air semakin meningkat. Pada proses pemilu
kali pertama di Indonesia pada 1955, kata dia, pemilu diikuti lebih dari 100
partai politik namun berjalan kondusif dan disambut riang gembira. “Saat
coblosan, rakyat memakai baju baru seperti saat momentum Lebaran” katanya
Pameran Foto dan
Kliping
Mereka menyambut pemilu dengan gembira. Tidak ada
gontok-gontokan dan macam-macam lainnya. Menurutnya, proses demokrasi bisa
menyantukan berbagai perbedaaan di masyarakat. Dia berharap Pemilu 2024
berjalan lancar. Seperti Pemilu 1955 dan pemilu 1999. “Kami harapkan kali ini
rakyat bisa menggunakan hak pilihnya dengan kegembiraan” lanjutnya
Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo mengatakan,
pameran foto dan kliping berita dalam Festival Pers 2024 menggambarkan peran
pers dalam mengawal proses demokrasi di Tanah Air. Pameran ini juga sebagai
wujud apresiasi bagi para insan pers yang berjuang menghimpun informasi soal
pemilu.
“Ada 60 foto dan kliping berita yang memuat proses pemilu
kali pertama pada 1955 sampai 2009. Masyarakat bisa mengetahui bentuk fisik
logistik pemilu seperti kertas surat suara, kotak suara dan lain sebagainya
pada zaman dahulu, dengan foto-foto dan berita yang mengulas tentang Pemilu
damai itu bisa menjadi contoh yang positif” kata Widodo Hastjaryo.
Sikap Independen
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyampaikan dalam
pidatonya, pameran foto dan kliping berita dalam Festival Pers 2024
merepresentasikan pemilu di tiga fase, yakni orde lama, orde baru dan era reformasi. Teguh berharap pers memegang
teguh sikap independen, berimbang dan
netral dalam mengawal pemilu pada 14 Pebruari mendatang.
Acara pembukaan Festival Pers 2024 diisi dengan talkshow
Hari Pers Nasional 2024 dengan tema ‘Peran Pers Mengawal Pemilu yang Jurdil’
Talkshow menghadirkan pengamat media yang juga dosen FISIP Universitas Sebelas
Maret (UNS), Sri Hastjarjo, Kepala Monumen Pers Widodo Hastjaryo dan Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Anas Syahirul.
Selain pameran foto sepanjang Februari 2024, Festival Pers
2024 diisi dengan berbagai kegiatan yang menyasar anak sekolah berbagai
tingkatan, guru, wartawandan masyarakat umum. Kegiatan itu di antaranya
workshop dan lomba membuat video pendek, lomba storytelling sejarah pers, lomba
cerdas cermat, workshop menulis untuk guru, lomba mewarnai dan menggambar, journalist
competition, museum date dan donor darah. (Hong)