Empat narasumber penyelenggaraan MBI,
ketika memberikan keterangan kepada wartawan.
SOLO,
JurnalKreasindo.com – Miss Batik Indonesia (MBI) yang pertama bakal digelar
sepekan lagi, tepatnya pada Minggu (13/10/2024), di Ndalem Wuryaningratan Danar
Hadi Jl. Slamet Riyadi 261, Sriwedari, Laweyan, Surakarta malam. Acara ajang
bergengsi, namun tanpa meninggalkan
tatanan budaya dan tradisi. Justru berupaya melestarikan karya-karya
tradisional, meskipu dilakukan oleh para desainer masa kini.
Kegiatan tersebut teruangkap dalam jumpa pers yang digelar,
pada Senin (7/10/2024) dikampus II Institut Seni Indonesia (ISI ) Solo itu,
menghadirkan 4 narasumber, yaitu Dekan FRSD ISI Surakarta ( Ana Rosmiati),
Pengusaha dan Kurator Batik (Gunawan Setiawan),
pihak Disporapar Provinsi Jateng dan Founder MBI (Endang R. Guritno) itu
dengan mengusung tema ‘Berkarya dan
Bersinar Dalam Balutan Batik Indonesia’.
Endang R. Guritno yang juga menjadi ketua penyelenggara MBI
mengatakan, batik telah lama menjadi bagian perjuangan diplomasi Indonesia.
Sementara Kota Surakarta memiliki akar seni dan warisan budaya yang melahirkan
beragam jenis kriya (batik, tenun, anyaman, kerajinan logam, ukiran kayu, dan
keramik). Dengan demikian, kesenian rakyat dan kuliner, menegaskan identitas
kota Solo sebagai kota budaya dan memperkuat branding "Solo the Spirit of
Java’.
Sektor Kebudayaan dan
Pariwisata
Dimana budaya merupakan basis dalam mencapai tujuan kota
kreatif untuk mempromosikan, mendukung dan memperkuat sektor kebudayaan dan
pariwisata di Kota Surakarta. Derigan menjadi kota kreatif, Surakarta dapat
meningkatkan daya tarik wisata dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik
bagi penduduknya. “Dari 34 provinsi di Indonesia, setelah diseleksi menghasilkan 16 provensi yang bakal mengikuti
kontestasi pada acara nanti” ujarnya
Prosesi penandatanganan nota
kesepakatan kerjasama dalam kegiatan MBI 2024.
Event perdana MBI 2024ini, diharapkan akan melahirkan sinergi baru di ranah kebudayaan dan pariwisata Indonesia, baik lingkup local, regional, nasional dan internasional. Sedangkan kriteria ditetapkan Miss Batik Indonesia adalah Creative, Beautiful, Talented dan Cultured. Kegiatan MBI terdiri dari beberapa tahap, yakni pendaftaran babak kualifikasi pertama, psikotes, menyerahkan tugas online challenge, pembekalan dan Grand Final.
Ana Rosmiati, sebagai akademisi memberikan wawasan, batik
itu juga telah menjadi Prodi di ISI Solo yang dibuka Kemendikbud secara
langsung. Dimana ISI merupakan gawang pelestari kebudayaan daerah. “Selain kita
mempertahankan pelestarian kebudayaan daerah, tetapi juga mengembangkan prodak
seni batik. Dan yang membanggakan, mahasiswa ISI ini telah mengikuti berbagai
kompetisi maupun festival seni , baik secara lokal, nasional dan internasional”
katanya
Para panitia yang saling bahu membahu,
untuk kesuksesan MBI 2024 yang akan
diselenggarakan pada 13 Oktober 2024 mendatang.
Kantong Produk
Industri
Bahkan, baru saja mahasiswa ISI Solo ditunjuk Kemendibud
mewakili pameran batik di Belgia. ISI Solo juga setiap tahun mengadakan pameran
hasil karya dosen maupun mahasiswa. ISI Solo memiliki berbagai Prodi yang
berhubungan dengan seni maupun desain. Di Kampus II ISI Solo ada juga prodi desain
mode batik. ”Juga ada Prodi desain produk industri yang dekat dengan batik dan
Prodi destinasi Pariwisata. Jadi, kantong-kantong produk industri kami sudah
mempersiapkan ahlinya” paparnya
Sebagai pengusaha batik, Gunawan Setyawan menyampaikan, Ia
sangat bangga, karena kegiatan ini selain pesertanya diikuti dari berbagai
daerah dan Provinsi, juga didukung pihak birokrasi, budayawan, pelaku usaha,
akademisi dan juga media. “Kalau sudah seperti ini, sangat mumpuni. Dengan diadakannya Miss Batik Indonesia ini,
merupakan ‘kendaraan’ untuk bersama-sama menggandeng semua yang berhubungan
dengan batik” tandasnya. (Hong)