Henry Indraguna bersama keluarga,
ketika menunjukan penghargaan yang baryu saja diterimanya.
SEMARANG, JURNALKREASINDO.com - Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB) kembali menggelar acara Penghargaan The Best Indonesia Leader Award 2025 di Nakula Sadewa Room Alam Indah Hotel & Resto Semarang. Sal;ah satu penerimanya adalah pakar hukum senior Prof. Dr. Dr. K.P.A. Henry Indraguna, S.H., M.H untuk kategori Penegakan Hukum dan Sosial Kemasyarakatan.
Adi Kusnadi selaku Ketua FPPB mengatakan, tujuan penghargaan
ini adalah untuk memberikan apresiasi kepada para pemimpin yang telah
memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa dan masyarakat. “FPPB
akan memberikan penghargaan kepada para pemimpin yang telah menunjukkan kepemimpinan
yang luar biasa, inovasi dan komitmen terhadap pembangunan nasional.
Adapaun kriteria penilaian meliputi aspek kepemimpinan,
visi, dan dampak positif bagi masyarakat”,katanya, kepada wartawan, Jumat
(24/10/2025). Menurutnya ada 14 tokoh yang menerima penghargaan dari FPPB dalam
malam penganugerahan tahun ini dari berbagai kalangan, pejabat publik dan
lainnya dari berbagai kategori seperti inovasi pelayanan public, Kategori
Inspiring Professional and Leadership serta Kategori Leadership &
Professional Lawyer.
“Awards ini sebagai bentuk apresiasi kami terhadap para
pemimpin yang telah bekerja keras untuk memajukan bangsa dan masyarakat dan
Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi para pemimpin lainnya
untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan Indonesia” ungkapnya,
sembari mengatakan, sehingga hal ini
menjadi kebanggan masyarakat dan keluarganya
Menjaga Integritas
Pengacara, Pengusaha, Politikus, Dosen ,Pegiat Sosial, Prof.
Dr. Dr. K.P.A. Henry Indraguna, S.H., M.H sebagai penerima penghargaan untuk
kategori Penegakan Hukum dan Sosial
Kemasyarakatan merasa terhormat dengan penghargaan ini.“Saya merasa terhormat
dan bersyukur atas penghargaan ini” kata Henry Indraguna.
Prosesi saat Henry Indraguguna menerima
penghargaan The Best Indonesia Leader Award 2025 di Nakula Sadewa Room Alam
Indah Hotel & Resto Semarang
Tetapi sesungguhnya, ini adalah tanggung jawab moral untuk
terus menjaga integritas, memperjuangkan keadilan, dan mengabdi bagi masyarakat
yang membutuhkan perlindungan hukum. Sebagai sosok yang dikenal berwawasan luas
dan berjiwa sosial tinggi, Prof. Henry Indraguna telah menempuh perjalanan
panjang dalam berbagai bidang mulai dari pengacara, dosen, pengusaha, hingga
politikus Partai Golkar.
Kiprahnya di dunia hukum sudah dimulai sejak awal 2000-an,
ketika ia berani membela masyarakat kecil yang kerap terpinggirkan oleh sistem.
Dalam banyak kasus, Prof. Henry Indraguna hadir tidak hanya sebagai penasehat
hukum, tetapi juga sebagai jembatan empati antara rakyat kecil dan negara. “Saya
meyakini bahwa hukum seharusnya melindungi, bukan menakut-nakuti” tegasnya
Ia yang juga Ketua DPP
Ormas MKGR ini dengan tegas menyampaikan harus menjadi alat kemanusiaan yang membawa
keadilan, bukan sekadar alat kekuasaan. Prof. Henry Indraguna juga banyak
berkontribusi di bidang sosial. Ia mendirikan sejumlah program bantuan hukum
gratis, menyediakan beasiswa bagi mahasiswa hukum berprestasi, serta menggagas
forum edukasi hukum bagi masyarakat desa dan pelaku UMKM.
Visi Besar
Bagi Prof. Henry Indraguna, pendidikan hukum adalah
investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. “Ketika masyarakat memahami
hukum, mereka akan memiliki keberanian untuk menegakkan kebenaran. Itulah
bentuk kemandirian hukum yang sejati,” ujar Prof. Henry yang juga menjabat
sebagai Wakil Ketua Umum DPP Bapera.
Visi besar Prof. Henry Indraguna tidak berhenti di sana.
Sebagai seorang intelektual yang juga aktif dalam politik, ia ingin menjadikan
hukum sebagai instrumen pembangunan nasional, sebuah fondasi yang menegakkan
keadilan sosial dan memperkuat kepercayaan publik terhadap negara. Ia menilai
bahwa masa depan Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berpikir
strategis, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.
Bangsa ini tidak bisa bicara tentang Indonesia Emas tanpa
membangun sistem hukum yang kokoh dan berkeadilan. Ia ingin berkontribusi agar hukum menjadi ruang
yang mempersatukan, bukan memecah belah. Inilah bagian dari perjuangan Henry,
yang menjabat Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP AMPI, menegaskan.
Melalui kiprah dan dedikasinya, Prof. Henry Indraguna
menegaskan kembali bahwa hukum yang adil adalah hukum yang berjiwa. Dan dari
tangan pemimpin yang berintegritas, hukum itu dapat menjadi jalan menuju
Indonesia yang beradab, berkeadilan, dan berkemajuan. Semantara itu Gubernur
Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan penghargaan bukan semata bentuk pengakuan,
tetapi momentum penting untuk meneguhkan nilai keteladanan dan pengabdian.
“Pemimpin yang sejati bukan hanya mereka yang duduk di
posisi tinggi, tetapi mereka yang mampu menyalakan cahaya perubahan, memberi
inspirasi, dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitarnya,” ujar
gubernur dalam sambutan yang dibacakan oleh Moch Faizin, S.Sos., M.M., Kepala
Bidang Informasi dan Komunikasi Diskominfo Jawa Tengah.
Menegakkan Keadilan
“Ketika masyarakat memahami hukum, mereka akan memiliki
keberanian untuk menegakkan kebenaran. Itulah bentuk kemandirian hukum yang
sejati,” ujar Prof. Henry yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP
Bapera juga menambahkan, bahwa visi
besar Prof. sebagai seorang intelektual yang juga aktif dalam politik, ia ingin
menjadikan hukum sebagai instrumen pembangunan nasional
Sehingga jadi sebuah
fondasi yang menegakkan keadilan sosial dan memperkuat kepercayaan publik
terhadap negara. Ia menilai bahwa masa depan Indonesia membutuhkan pemimpin
yang tidak hanya berpikir strategis, tetapi juga memiliki integritas moral yang
tinggi. “Kita tidak bisa bicara tentang Indonesia Emas tanpa membangun sistem
hukum yang kokoh dan berkeadilan. Saya ingin berkontribusi agar hukum menjadi
ruang yang mempersatukan, bukan memecah belah. Inilah bagian dari perjuangan
saya,” kata Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP AMPI, menegaskan.
Melalui kiprah dan dedikasinya, Prof. Henry Indraguna
menegaskan kembali bahwa hukum yang adil adalah hukum yang berjiwa. Dan dari
tangan pemimpin yang berintegritas, hukum itu dapat menjadi jalan menuju
Indonesia yang beradab, berkeadilan, dan berkemajuan. Gubernur Jawa Tengah
Ahmad Luthfi menyatakan penghargaan bukan semata bentuk pengakuan, tetapi
momentum penting untuk meneguhkan nilai keteladanan dan pengabdian.
“Pemimpin yang sejati bukan hanya mereka yang duduk di
posisi tinggi, tetapi mereka yang mampu menyalakan cahaya perubahan, memberi
inspirasi, dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitarnya,” ujar
gubernur dalam sambutan yang dibacakan oleh Moch Faizin, S.Sos., M.M., Kepala
Bidang Informasi dan Komunikasi Diskominfo Jawa Tengah. (Hong)



