Di Desa Kepatihan – Wonogiri, Tim PM-BEM UTP Surakarta Awali Program Pemberdayaan Masyarakat 2025

 

Para anggota Tim PM-BEM UTP Surakarta, saat berfoto bersama dengan latar belakang pemandangan pegunungan.

WONOGIRI, JURNALKREASINDO.com -  Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan (BEM UTP) Surakarta, melalui tim Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM (PMB BEM) melaksanakan koordinasi awal Program Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran 2025 di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Program ini mengusung tema Transformasi Talenta Inklusif melalui Edukasi dan Kewirausahaan Sosial Hijau yang berfokus pada pengelolaan limbah pertanian dan rumah tangga guna mendukung resiliensi masyarakat menuju agrowisata desa hijau.

Kegiatan dipimpin Prof. Dr. Drs. Nuruddin Priya Budi Santoso, M.Or, selaku Ketua Tim PMB BEM UTP, bersama Dr. Susilaningtyas Budiana Kurniawati, S.E., M.Si., Zandra Dwanita Widodo, S.Pd., S.E., M.M, Norbertus Citra Irawan M.Sc dan ketua BEM UTP Michael Andriano Zulfikar.

Langkah Strategis

Hadir pula Agus Suyitno, Kepala Desa Kepatihan, beserta perwakilan Karang Taruna Indonesia dan Kelompok Tani Subur Makmur sebagai mitra pelaksana di lapangan. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat desa melalui edukasi, teknologi tepat guna dan pengembangan kewirausahaan sosial hijau berbasis ekonomi sirkuler.

Menurut Prof. Nuruddin, kegiatan ini merupakan langkah strategis membangun ekosistem pemberdayaan desa yang berkelanjutan. “Kami ingin menjadikan Desa Kepatihan sebagai model Green Inclusive Village yang produktif, inovatif, dan tangguh terhadap perubahan lingkungan,” ujar Prof. Nuruddin.

Implementasi program mencakup pelatihan pengelolaan limbah, pengembangan produk daur ulang, serta penerapan teknologi pertanian hijau seperti mesin pencacah rumput, pengayak kompos, dan mixer pakan ternak. Selain itu, masyarakat akan dilatih mengembangkan potensi agrowisata edukatif melalui pembibitan mangga dan kelengkeng.

Komitmen Universitas

Kepala Desa Kepatihan, Agus Suyitno, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan BEM UTP. Program ini menjadi langkahnyata dalam  mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia.

Program PMB BEM UTP merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan komitmen universitas dalam memperluas dampak sosial melalui riset terapan serta pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi hijau. (Her)