SOLO, JURNALKREASINDO.com - Maha Menteri Kangjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjo Wulan, kepada media di Loji Gandrung, Solo mengatakan, tindakan tentang deklarasi Gusti Purbaya , salah satu putra Paku Buwono XIII sebagai PB XIV itu bakal menimbulkan konflik internal baru. Ungkapan itu diutarakan Tejowulan pada Rabu (5/11/2025).
“Mbok sabar, sesuai paugeran masa berduka 40 hari. Seperti
Dhawuh sesepuh catur Sagotra Sultan Hamengku Buwono X saat melayat di kraton
Surakarta. Agar dijaga kondusifitas kraton Surakarta, karena wafatnya Sinuwun
belum genap 40 hari" ujar Tedjo Wulan didampingi juru bicaranya Bambang
Pradoto SH. Selanjutnya
Lebih jauh Ia mengatakan, terjadi kekosongan kekuasaan
kraton sejak Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (ISKAS) Paku Buwono (PB) XIII
mangkat pada Minggu 2 November 2025. Namun, terlalu dini untuk menyatakan pengganti
pemegang tahta berikutnya. "Walaupun ada yang sudah menyebutkan nama-nama
calon pengganti PB XIII, kami belum menetapkan” katanya
Dalam rilis-nya yang disampaikan kepada sejumlah wartawan
Gusti Tedjowulan menyatakan, untuk
sementara Maha Menteri akan menjalankan fungsi ad intern hingga penerus Paku Buwono XIII dinobatkan. Ini
sesuai amanat SK Menteri Dalam Negeri nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang
Penetapan Status dan Pengelolaan Kraton Kasunanan Surakarta.
Khususnya, pada klausul kelima, yaitu Kasunanan Surakarta
dipimpin oleh ISKS Paku Buwono XIII dan didampingi Maha Menteri Kangjeng Gusti
Panembahan Agung Tedjowulan dalam melaksanakan pengelolaan Kraton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta.
"Selain itu, saya akan mengumpulkan Para Putradalem
ISKSPaku Buwono XII, yaitu saudara-saudara kandung ISKS Paku Buwono XIII, untuk
menyatukan pandangan tentang masa depan Kraton Surakarta," pungkas
Tedjowulan. Ia berharap, kerukunan keluarga besar Kraton Surakarta dapat
menjadi bekal utama untuk mempertahankan dan melestarikan Dinasti Mataram Islam
ini.
Pernyataan Tedjowulan diutarakan menyusul ada kejadian mengejutkan saat tradisi
brobosan, sebelum jenasah PB XIII dimakamkan,pada saat itu putra-putri dan keturunan PB XIII melintas di
bawah peti jenazah PB XIII yang diangkat beberapa abdi dalem. Peti itu kemudian
dikeluarkan dari Sasana Parasdya, tempat jenazah PB XIII disemayamkan.
Pada saat itu juga Putra mahkota, Gusti Purbaya yang
bergelar KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, dengan
lantang mengucapkan ikrar kesetiaan dan kesanggupan untuk meneruskan takhta
Kasunanan Surakarta, di hadapan keluarga besar Kraton Surakarta, abdi dalem,
sentana, dan masyarakat yang memadati pelataran Sasana Sewaka. (Hong)


