Tiga mahasiswa ISI yang mendapatkan
juara 3 Festival Film Horor 2025, Ibrahim sebagai produser, Muhammad Labib
Pratama sebagai director dan Ali Ridho mewakili tim produksi.
SOLO, JURNALKREASINO.com - Dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi kreatif daerah, sekaligus memperkuat ekosistem perfilman nasional. Ruang Film Pacitan bersama Pemerintah Kabupaten Pacitan menyelenggarakan kegiatan berskala nasional Festival Film Horor 2025 dengan tema ‘Hantu-Hantu Pesisir (Folklor)’ dari tanggal 12-14 Desember 2025. Festival film horor pertama di Indonesia bertempat di Pantai Pancer Dorr, Pacitan. FFH 2025 diinisiasi oleh Garin Nugroho, Gelaran ini dihadiri lebih dari 1.000 pengunjung serta berhasil menyerap 285 film horor dari sineas di seluruh Indonesia. FFH 2025 ini menjadi peristiwa yang bersejarah bagi Pacitan dan perfilman Indonesia.
Festival Film Horor
2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi karya, tetapi juga menjadi ruang
pembelajaran dan refleksi tentang bagaimana horor dapat dibaca sebagai
pengalaman manusia.FFH pertama kali digelar dengan menghadirkan tiga kategori
peserta, antara lain: Eksebisi, Pelajar, dan Umum. Pada kategori umum, sebuah film berjudul Diam-Diam, Aku Ingin Melawan.
Film ini dari Moro-Moro Production yang terdiri dari
mahasiswa Prodi. Film dan Televisi ISI Surakarta mampu meraih Juara 3 yang
berhak satu piala berbentuk tengkorak perunggu, sertifikat, dan uang pembinaan.
Muhammad Ibrahim sebagai produser, Muhammad Labib Pratama sebagai director dan Ali Ridho mewakili tim
produksi datang menghadiri undangan acara FFH 2025 di Pacitan. (Her )



