Dr. Dewi Retno Sari (tengah) dan Prof.
Sahid Teguh Widodo, saat memberikan keterangan pers.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Dengan menggandeng UMKM, Pusat
Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan
menggelar Internasional talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition 2021.
Kegiatan ini
disampaikan langsung Prof. Sahid Teguh Widodo, Kepala PUI Javanologi
PUI
Javanologi UNS akan menghadirkan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka
dan Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho untuk memberikan pidato pembukaan. Selain
itu, akan hadir pula pembicara dari enam Kedutaan Besar RI dari berbagai
negara.
Mereka masing-masing Mochamad Rizki Safari (KBRI New
Delhi, India), H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda), Julang Pujianto
(Duta Besar RI untuk Suriname), Salman Al Farisi (Duta Besar RI untuk Afrika
Selatan), Hendra Satya Pramana (Konsul Jenderal RI di Noumea, New Caledonia),
dan Deny W. Kurnia (Konsul Jenderal RI untuk Sanghai, Tiongkok).
Bangkit Kembali.
Juga
disampaikan prof. Sahid, pandemi ini berdampak pada banyak aspek, salah satunya
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui tema tersebut, Ia yakin pasca
pandemi ini seluruh UMKM dapat bangkit kembali seperti semula.
“Dalam
khazanah Jawa, tunggak semi bisa diartikan sebagai upaya untuk terus
menumbuhkembangkan peradaban. Tanpa menghilangkan tunggak atau nilai dasar Jawa
yang dinamis. Tunggak adalah batang pohon yang telah ditebang”jelasnya
Meski sudah
ditebang, tunggak tersebut terus bersemi tiada henti, jika dirawat dan diairi
dengan kreativitas inovatif masyarakatnya. Dalam acara ini, PUI Javanologi akan
menghadirkan produk-produk dari 26 UMKM yang ada di Solo Raya.
Ide atau Masukkan.
Usaha
tersebut antara lain Copper Leluhur (kerajinan kuningan dan tembaga), Batik
Nderbolo Kliwonan, Dharma Budaya (sentra industri kerajinan wayang kulit),
Wedang Uwuh Java Drink (kuliner minuman tradisional), Pengrajin Blangkon Solo
Agung TW.
Juga
Chocotin (oleh-oleh coklat Tawangmangu), Lurik Rachmad (wastra lurik), Djamoe
Bude (jamu tradisional Jawa), Gayatri Jewelry (kerajinan aksesoris busana) dan
18 mitra UMKM lainnya. Prof. Sahid menambahkan, dalam talkshow tersebut, para
pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk memberikan ide maupun masukan.
Sebelum itu,
mereka juga telah memberikan ulasan permasalahan yang dihadapi untuk diulas
oleh pembicara saat pelaksanaan talkshow. Dr. Dewi Retno Sari, selaku ketua
panitia menuturkan, rencana selanjutnya, PUI Javanologi akan meluncurkan kursus
internasional.
“Oktober
nanti, kami akan meluncurkan Teko Jahe (Intensive Virtual Course on Javanese
Cultural Heritage) dan Javanologi TV. Selain itu, kami juga akan punya program
e-commerce dan jurnal internasional,” pungkasnya. (Tgr)