PUI JAVANOLOGI GANDENG UMKM GELAR INTERNATIONAL TALKSHOW DAN JAVANOLOGI VIRTUAL EXHIBITION

 

Dr. Dewi Retno Sari (tengah) dan Prof. Sahid Teguh Widodo, saat memberikan keterangan pers.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Dengan menggandeng UMKM, Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan menggelar Internasional talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition 2021.

Kegiatan ini disampaikan langsung Prof. Sahid Teguh Widodo, Kepala PUI Javanologi UNS, dalam jumpa pers, pada Jumat (10/9/2021). Dengan mengangkat tema ‘Nunggak Semi, Geliat UMKM Solo Raya Pasca Pandemi’ ini akan digelar pada Selasa (14/9/2021) secara daring.

PUI Javanologi UNS akan menghadirkan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dan Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho untuk memberikan pidato pembukaan. Selain itu, akan hadir pula pembicara dari enam Kedutaan Besar RI dari berbagai negara.

Mereka  masing-masing Mochamad Rizki Safari (KBRI New Delhi, India), H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda), Julang Pujianto (Duta Besar RI untuk Suriname), Salman Al Farisi (Duta Besar RI untuk Afrika Selatan), Hendra Satya Pramana (Konsul Jenderal RI di Noumea, New Caledonia), dan Deny W. Kurnia (Konsul Jenderal RI untuk Sanghai, Tiongkok).

Bangkit Kembali.

Juga disampaikan prof. Sahid, pandemi ini berdampak pada banyak aspek, salah satunya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui tema tersebut, Ia yakin pasca pandemi ini seluruh UMKM dapat bangkit kembali seperti semula.

“Dalam khazanah Jawa, tunggak semi bisa diartikan sebagai upaya untuk terus menumbuhkembangkan peradaban. Tanpa menghilangkan tunggak atau nilai dasar Jawa yang dinamis. Tunggak adalah batang pohon yang telah ditebang”jelasnya

Meski sudah ditebang, tunggak tersebut terus bersemi tiada henti, jika dirawat dan diairi dengan kreativitas inovatif masyarakatnya. Dalam acara ini, PUI Javanologi akan menghadirkan produk-produk dari 26 UMKM yang ada di Solo Raya.

Ide atau Masukkan.

Usaha tersebut antara lain Copper Leluhur (kerajinan kuningan dan tembaga), Batik Nderbolo Kliwonan, Dharma Budaya (sentra industri kerajinan wayang kulit), Wedang Uwuh Java Drink (kuliner minuman tradisional), Pengrajin Blangkon Solo Agung TW.

Juga Chocotin (oleh-oleh coklat Tawangmangu), Lurik Rachmad (wastra lurik), Djamoe Bude (jamu tradisional Jawa), Gayatri Jewelry (kerajinan aksesoris busana) dan 18 mitra UMKM lainnya. Prof. Sahid menambahkan, dalam talkshow tersebut, para pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk memberikan ide maupun masukan.

Sebelum itu, mereka juga telah memberikan ulasan permasalahan yang dihadapi untuk diulas oleh pembicara saat pelaksanaan talkshow. Dr. Dewi Retno Sari, selaku ketua panitia menuturkan, rencana selanjutnya, PUI Javanologi akan meluncurkan kursus internasional.

“Oktober nanti, kami akan meluncurkan Teko Jahe (Intensive Virtual Course on Javanese Cultural Heritage) dan Javanologi TV. Selain itu, kami juga akan punya program e-commerce dan jurnal internasional,” pungkasnya. (Tgr)