GPH Paundra Jiwa Suryanegara
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) - Jelang 100 hari mangkatnya almarhum KGPAA
Mangkunegoro IX yang jatuh hari ini, Jumat (19/11/2021), sebagai hari H ditetapkannya
pilihan siapa yang berhak jumeneng (naik tahta) menjadi KGPAA Mangkunegoro IX.
Salah satu kandidat Adipati Pura Mangkunegaran, Gusti
Pangeran Haryo (GPH) Paundra Jiwa Suryanegara, kini malah agak emosional dan
marah-marah di Instagram. isi Instagram dengan akun @gphpaundrakarna1 menulis :
Saya hanya merasa
senang dan tulus berjumpa dengan orang-orang yang saya senangi dan respek
saja!!!. Dan berbasa basi itu melelahkan, membuat saya jengah dan merasa saya
Fake!!!!! Anda yang saya sayangi tentu paham sekali dan mau mengerti betapa
tidak nyamannya jika anda di posisi saya yang selalu dituntut untuk selalu
berlaku baik dan menyenangkan hati siapapun. Camkan ini!!!!!!
Sebagaimana diketahui, KGPAA Mangkunegara IX memiliki dua
putra dari dua istri, GPH Paundra Jiwa Suryanegara dari istri pertama
(Sukmawati Sukarno) dan GPH Bhre Cakrahutomo dari GKP Prisca Marina yang
merupakan permaisuri KGPAA MAngkunegara IX.
Dari kedua putra tersebut, HPNM berpendapat, bahwa lebih afdol apabila yang tertua (GPH
Paundra) yang menduduki kursi adipati dan sang adik (GPH Bhre) mendampingi
Paundra sebagai Prangwedana (atau lainnya) sekaligus kelak menjadi calon
pengganti.
Loro-Loroning
Ngatunggal
Apabila GPH Paundra turun tahta. Kedua bersaudara ini,
dengan perbedaan latar belakang pendidikan dan selisih usia yang cukup panjang
justru dapat saling melengkapi satu sama lain. Bekerja bergandeng tangan dengan
konsep loro-loroning ngatunggal.
“Selayaknya Raja dan Perdana Menteri dalam konsep politik
masa kini. " papar Sekjen HPNM, Andhi Wisnu Wicaksono sembari menambahkan,
meski kerabat Mangkunegaran lainnya berpendapat, yang berhak menjadi Adipati Pura
Mangkunegaran bisa saja pada Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin
yang berstatus sebagai cucu Mangkunegoro VIII.
Pada hari ke-100 surud-nya KGPAA Mangkunegoro IX pada
hari Jumat, tanggal 19 November 2021, HPNM dan HKMN Pareanom tidak terlibat
dalam acara yang digelar di istana Pura Mangkunegaran, akan tetapi segenap
anggota HPNM dan HKMN Pareanom yang tersebar di Solo Raya, Wonogiri,
Karanganyar, Jakarta, Karesidenan Kedu, Banyumas dan kota-kota lain di Jawa.
Bahkan yang dari luar Jawa seperti Jakarta, Karesidenan
Kedu, Banyumas dan kota-kota lain di Jawa dan luar Jawa akan secara serentak
mengheningkan cipta dan memanjatkan doa dari rumah masing-masing.
Semangat mewarisi nilai-nilai Mangkunegaran, katanya, seperti
juga ikut memperingati 100 hari ini adalah salah satu ikhtiar kerabat dan
pemuda Pura Mangkunegaran dalam mempertahankan jati diri manusia Jawa dan manusia
Indonesia. "Dengan demikian jika ada pihak-pihak yang melakukan kegiatan
di luar adat peringatan 100 hari surudnya KGPAA Mangkunegoro IX, itu bukanlah
kegiatan dari HPNM dan HKMN Pareanom.
"tutur Andhi Wisnu Wicaksono. (Ton)