MAJASTO TERPILIH MENJADI DESA WISATA MANDIRI

Ketua Tim PKM Dr. Ir. Indrawati, MT, ketika memberikan sertifikat Majasto menjadi Desa Wisata Mandiri.

SUKOHARJO (JURNALKREASINDO.COM) - Tim Dosen penerima hibah pengabdiaan Program Kemitraan Masyarakat ( PKM ) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebagai salah satu kegiatan dari Program MBKB yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) DIKTI.

Telah melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Majasto Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo. "Adapun tim yang tergabung dalam PKM ini diantaranya Ir. Nurhasan MT, Dr Rini Hidayati, ST, MT, Fadhila Tri Nugrahaini ST, MSc.

Selain itu juga Dr. Dwi Haryanti, M.Hum., Zainu Mustofa, ST. Fitria Nur Diatna, ST., Fira Indradi S.Ars dan sepuluh mahasiswa UMS," ungkap Ketua Tim PKM Dr. Ir. Indrawati, MT, di Kampus UMS, Sukoharjo, Jumat (24/12/2021).


Penandatanganan nota kerja sama.

Indrawati menjelaskan, Desa Majasto ini terletak di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah dan dipilih oleh Tim Pengabdian Masyarakat UMS, salah satunya karena merupakan sebuah destinasi wisata yang memiliki potensi sangat unik dan bersejarah.

“Agar terus berkelanjutan, maka dalam upaya untuk mendorong pelaku usaha mikro di Kabupaten Sukoharjo, khususnya Desa  Majasto lebih giat dalam memacu usahanya. Kampus UMS dan Dinas Perindag Koperasi dan UKM  Sukoharjo wajib melakukan kerjasama dan bersinergi,” paparnya

Langkah Terobosan

langkah terobosan yang dilakukan dengan menggelar UKM Expo 2022 dengan Tema 'UKM Expo '  akan digelar selama empat hari (10-14, Januari 2022) dan melibatkan 1.000 UKM, dari berbagai kelurahan dan Kepala Desa se-Kabupaten Sukoharjo yang tergabung dalam wilayah kunci bersama.

Para Dosen, mahasiswa UMS dan petinggi Desa Majasto, Sukoharjo saat foto bersama dan siap menjalankan tugas sesuai job.

 “Adapun Program Pengabdian Masyarakat yang sudah di laksanakan harus  terus berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga obyek destinasi pariwisata yang di kembangkan, dapat mengentaskan kemimiskinan (Pro Poor) dan membuka lapangan pekerjaan (Pro Job)” ungkap Indrawati lagi.

Serta melestarikan Budaya lingkungan (Pro Enviroment),  menjamin Pertumbuhan Ekonomi masyarakat ( Pro growth), sehingga menjadi Desa yang Mandiri. Menurutnya, dalam rangka mengangkat Desa Majasto dijadikan sebuah obyek destinasi wisata yang berhasil.

Pemberdayaan Masyarakat

Maka tolok ukur yang perlu di perhatikan adalah 10 A, yaitu amenitas, awereness, atraksi, availability, aksebilitas, apresiasi, ankutabilitas, appereance, aktivitas dan anssurance. "Yang  juga tidak kalah pentingnya adalah pemberdayaan masyarakat harus dilibatkan” paparnya

Termasuk peran serta segenap  pemangku kebijakan di daerah yang juga jadi penentu keberhasilan program ini. kalau program ini dapat terealisasi, otomatis akan sangat menginsprasi SDM masyarakat sekitar dan sangat membantu meningkatkan program Ekonomi masyarakat menuju Desa Mandiri. (Eps)