KRTH Hartono Wicitrokusumo, mantan
ketua HKMN yang juga keturunan Punggowo Baku
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – Kepemimpinan Pura Mangkunegaran kedepan, kemungkinan
bakal mengulang sejarah yang terjadi pada masa kekuasaan Kanjeng Gusti Pangeran Aryo (KGPAA) Mangkunegoro
VI. Karena dalam suksesi Trah Pangeran Sambernyawa kali kandidat sementara yang
paling banyak pendukungnya, KRMH Roy Rahajasa Yamin, cucu dari Mangkunegoro
VIII, sebagai pengganti Mangkunegoro IX yang telah mangkat (wafat), beberapa bulan yang lalu.
“Karena Kanjeng Roy itu memiliki Karakter dan kemapuan
managerial dibidang ekonomi, mirip dengan Mangkunegoro VI, sehingga diharapkan
mampu menyelamatan ekonomi dan eksistensi Pura Mangkunegaran” ujar KRTH Hartono Wicitrokusumo,
mantan ketua HKMN yang juga keturunan Punggowo Baku sembari menambahkan,
kendati Roy bukan Putra Mahkota, namun dia selama ini memiliki peran yang cukup besar dalam menjalankan roda perekonomian
Pura Mangkunegaran, karena Roy berjiwa enterpreneur yang tangguh.
Sehingga karakternya persis dengan Mangkunegoro VI yang bukan
pribadi gila kekuasaan. Dengan
pilihannya sendiri, setelah Pura Mangkunegaran
terselamatkan dari himpitan ekonomi, maka pada waktu yang tepat, beliau mengundurkan
diri dan menyerahkan kekuasaan kepada KGPAA Mangkunegoro VII, putra
Mangkunegoro V. “Hal ini suatu contoh kehebatan Pura Mangkunegaran dalam
menentukan pemimpin Praja Mangkunegaran”
tambahnya
Mangkunegoro VI juga membangun makamnya sendiri, yaitu
Astana Oetara di Nayu Surakarta. Hal ini perlu menjadi perhatian dan renungan
bersama. Itupun, Kata Hartono, kalau Roy bersedia memimpin Mangkunegaran dan pada waktunya bersedia mengundurkan diri,
setelah menata dengan baik sebagai penerus Trah Dinasti Keraton Mataram. “Sehingga
dengan legawa menyerahkan kepada Putra Mahkota Mangkuneoro IX yang terbaik” paparnya
Seperti sejarah dalam sepak terjang Mangkunegoro VI, bisa
berulang sebagaimana kehebatannya sebagai pimpinan praja dan ‘pujangga’ besar yang
diakui Pemerintah RI serta mendapatkan Bintang Mahaputra dari Presiden. Bila Roy
terealisai dan jumeneng (naik Tahta),
diharapkan segera merapat kepada Pemerintah RI yang sah..Sehingga akan
terjadinya hubungan baik keluarga GRAy Retno Satoeti (ibu Kanjeng Roy) dengan pimpinan pemerintahan.
Dengan begitu segalanya akan berjalan mulus. Pembangunan pura,
baik dari hibah BUMN melalui Badan Hukum
yang sah dan merupakan representasi semua Trah Mangkunegoro I sampai dengan IX, yaitu Yayasan Suryasumirat, bukan Yayasan
pribadi. “Pura Mangkunegaran sebagai pewaris Pahlawan Nasional, semestinya bisa dikembangkan sebagai bagian
pusat Budaya Nasional yang adiluhung” katanya
Dapat dicontoh kebaikan Keraton Kanoman Cirebon. Mosiumnya
sudah sangat modern dan aset keraton juga terjaga dengan baik. “150 hari sudah
berlalu, semoga Allah memberi jalan keluar untuk salah satu penerus Kerajaan
Islam di Jawa. Masing-masing harus rumangsa
melu handarbeni, wajib melu hanggondeli, saha Mulat sarira hangrasa wani. Ti ji
tibeh. Mukti siji mukti kabeh” pungkasnya. (Her)