Penandatanganan kerjasama antara The Nottingham University of
Malaysia dengan Dinas Kesehatan
Surakarta.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – Sebagai lembaga pergurun tinggi yang memiliki kepedulian
terhadap kesehatan gizi, Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta terhadap
stunting begitu tinggi, maka pada Sabtu (16/07/2022), perguruan tinggi ini menggelar
fokus group diskusi (FGD) tentang stunting.
FGD yang digelar di Hotel Dana Solo itu sekaligus sebagai
pertemuan konvergensi lintas sektoral dalam percepatan gizi ditengah-tengah masyarakat.
Hadir sebagai narasumber siang itu Dekan
Fakultas Teknologi dan Industi Pangan (Fatipa) Unisri Surakarta, Dr Nanik Suhartatik,
Dr Nurul Ain Azizan The Nottingham University of Malaysia dan Riyani Wahyu
Utami dari Dinas Kesehatan Surakarta.
Dekan Fatipa Unisri Surakarta, Dr Nanik Suhartatik menerangkan pokok permasalahnya menurut kasus per kasus.
Dalam kesempatan itu pihaknya menyerahkan menyerahkan bantuan seperangkat mesin cuci lengkap, dengan tujuan untuk modal usaha bagi keluarga kurang mampu. Penyerahan bantuan dilakukan kepala Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi, Sularno, sebelum FGD.
"Berbagai bantuan juga telah kami bagikan
kekampung-kampung lainnya di Kota Solo. Dimana bentuknya berupa alat-alat
produksi dan alat bantu lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa membantu
jalannya kehidupan ekonomi, agar menjadi lebih produktif, sehingga warga menjadi
semakin makmur," kata Dekan Fatipa Unisri Surakarta Dr Nanik Suhartatik.
Banyak Kegiatan
Lebih jauh Nanik
mengatakan, awalnya agenda yang akan digelar hanyalah FGD. Namun karena dinilai
sangat positif, akhirnya mendapatkan dukungan berbagai pihak, termasuk dinas
terkait, sehingga agendanya menjadi banyak kegiatan. “Solusi penurunan angka
stunting yang ditawarkan Unisri ini, akan digali pokok permasalahnya menurut
kasus per kasus, karena masalah stunting tidak bisa disamaratakan dan
digeneralisasi” tandasnya
Kasi Permas Haryo Seno di wilayah
Jebres memang masih ada stunting yang lumayan banyak jumlahnya.
Analisis kondisi akan dilakukan untuk mendapatkan permasalah
yang dihadapi, dimana Kecamatan Jebres menjadi prioroitas, karena angka
stunting-nya paling tinggi. Sementara itu, mewakili Camat Jebres, Kasi Permas
Haryo Seno mengatakan, di wilayah Jebres memang masih ada stunting yang lumayan
banyak jumlahnya.
Karena itu, pemerintah terus berupaya untuk bisa menekan
angka penurunannya agar menjadi hilang. Pemerintah
Kecamatan Jebres juga mengucapkan terima kasih kepada Unisri yang sudah
berupaya membantu program pemerintah dalam menekan angka stunting. “Perhatian
dan kerjasama antara pemerintah dan perguruan tinggi seperti ini sangat diharapkan," pungkasnya. (Her)