Formasi group band rock klasik
Spectrum Reborn dari kiri : Bayu Jasmine, Edith, Agusmono, NE Hadriyanto dan Burhan HA.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – Setelah lebih dari 30 tahun fakum, Spectrum Rock Band kini muncul dan
bangkit lagi kendati berganti nama group band, menjadi Spectrum Reborn, namun
kini mampu menjadikan perbincangan para pemusik, penggemar dan pengamat musik.
Bahkan para pecinta musik rock Kota Solo kini kembali
bergairah. Hal ini terbukti, ketika pada Sabtu (17/12/2022) malam itu digelar Launching group musik rock klasik Spectrum Reborn,
suasana yang timbul sangat ramai dan penuh keakraban dalam persahabatan satu
dengan lainnya.
Baik pengamat, pemusik dan penggemar seolah sudah saling kenal
lama, sehingga suasana yang terbangun malam itu bagaikan kancah silaturahmi dalam
reuni musik rock. “Untuk bisa mencapai seperti ini, tidaklah mudah, tentu
dilalui dengan penuh perjuangan” ujar Edth BP, Lead Vokal Spectrum Reborn itu
Personil Spectrum Reborn, Ketika
Memberikan Keterangan Kepada Penonton.
Perjalanan yang ditempuh begitu berliku, meski tetap penuh
semangat yang terbentuk dari para personil Spectrum Reborn, apalagi dibantu additional
seniman musisi rock Solo Raya membuat tetap tegar. “Kami dibantu oleh Nobond,
Dd Crow, Fatkul, Jati Biru dan Jokrib Wiro Kribo” jelasnya
Sahabat Musik Rock
Album Spectrum Reborn ini juga didedikasikan untuk sahabat
musik rock Kota Solo, yakni Eddy Brink (Alm), Yudhi Kosasih (Alm) dan Didiek
Ermas (Alm).”Dengan hadirnya Spectrum
Reborn ini, kami harapkan dapat menjadikan magnet positif bagi Kota Solo”
tambahnya
Selain itu, menselaraskan langkah musisi menjadi maju
bersama dan mengharumkan Kota Solo lewat karya musik. “Kami melaunching group musik rock klasik, Spectrum Reborn ini
dengan harapan bisa berjaya dengan karya-karyanya untuk meramaikan bantika
musik rock klasik di Indonesia” katanya
Posesi Ritual Umbul Donga (Pemanjatan
Doa), Untuk Kejayaan Dan Kesuksesan Spectrum Reborn.
Diketahui, sekitar tahun 1980-an saat itu bagaikan jamur
dimusim semi group-group band bermunculan di Kota Solo, terutama di
kampus-kampus perguruan tinggi. Begitu pula tidak mau ketinggalan Kampus UNS
(universitas sebelas Maret Surakarta).
Lahir Tahun 1983
Dari kampus UNS juga muncul group-group band, diantaranya
Magnum Rock Band, Sentris, Suku Apakah, Zigma Band, BBA (Big Beatles Arsitektur)
dan group band lainnya, yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini. “Ketika
itu pula, pada tahun 1983 lahir Spectrum Rock Band” tambah Edith
Kelompok musik yang disebut terakhir ini bergenre rock yang
didirikan para pemusik dari kampus UNS dengan formasi pemusiknya, terdiri dari
Eddy Bink (Lead gitar), Yudhi Kosasih (kibord), Adrian S (Drummer), Harry W
(Bass) dan Esdith Lead Vokal.
Pemotongan Dan Penyerahan Tumpeng,
Untuk Penonton Dari Amerika Serikat.
Selanjutnya pada formasi kedua, posisi bass dipercayakan
kepada Agus Plenthaz dan Nobond sebagai drummer. “Band ini juga pernah
disinggahi Iwan sebagai Vokal dan Kichuk CH Dawung sebagai Kibordist” katanya
Kemunculan Spectrum Rock Band, kala itu cukup dikenal di
Kota Bengawan (nama lain Kota Solo) ini, baik dilingkungan kampus maupun
masyarakat luas. Bahkan, mereka sering didaulat meramaikan musik diluar kampus,
sampai merambah diberbagai kota.
Ketika digelar Festival Band Rock se-Jawa – Bali ‘Bentoel
Open’ yang diselenggarakan pada tahun 1988, Specrum Rock Band, berhasil meraih
juara 3 band terbaik. “Hari ini masyarakat Kota Solo, kembali menjadi saksi
lahirnya Spectrum Reborn, sebagai group band kebanggaan” harapnya
Dimana personil group band Spectrum Reborn ini terdiri dari
Agusmono (bass), NE Hadriyanto (guitar), Bayu Jasmine (keyboards), Burhan HA
(drummer) dan Edith BP (lead vokal). Sedangkan official dipercayakan kepada Mr
Bonchu (saound enginiring), serta Gendon Raharjo (concept dan Creative Design).
(Her)