Edy Wiyanto, ketika memberikan keterangan
pers di lomba tari dan mocopat.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – Salah satu rangkaian peringatan hari jadi SD
Pangudi Luhur, Solo yang ke 100 tahun, pihak sekolah menyelenggarakan lomba
tari dan macapat. kedua seni tradisional itu digelar dengan tujuan untuk
mengembangkan tradisi dan budaya lokal.
“Selain itu seni tari untuk anak-anak, diharapkan bisa untuk
menjaga perkembangan fisik yang lebih baik.Teknik menar iyang meliputi gerakan berlari, berjalan, melompat, hingga
membungkukkan badan, bisa meningkatkan
keterampilan motorik kasar anak” ujar Edy Wiyanto
Lebih jauh Edy Wiyanto, SPd, sebagai ketua lomba tari juga
mengatakan, tari juga akan melatih
perkembangan kognitif, afektif, melatih perkembangan sosial emosi, komunikasi
dan disiplin. Tari merupakan media pembelajaran
efektif untuk mengasah kreatifitas anak.
Salah satu penampilan peserta lomba
tari, dalam peringatan 1 abad SD Pangudi luhur, Solo.
“Ketika menari, anak belajar berekspresi , baik melalui
mimik wajah serta gerakan tubuhnya. Hal ini berdampak pada peningkatankepercaya diri anak. Menari
juga sarana meningkatkan kecintaan
anak akan budaya daerah] dan melestarikan tradisi” paparnya
Ungkapan Edy ini diutarakan pada Sabtu] (11/02/2023)
disela-sela perayaan 1 abad SD Pangudi Luhur Surakarta, ketika menggelar lomba
tari medley nusantara antar sanggar tari dan sekolah dasar se- Solo
Raya, memperebutkan piala
walikota Surakarta, serta uang pembinaan.
20 Kelompok Tari
Kegiatan ini berlangsung di halaman sekolah Jalan
Sugiyopranoto No 1, Kampung Baru. Peserta lomba ini ada 20 kelompok tari yang
setiap kelompok terdiri dari 5 – 7 penari. Dari 20 kelompok yang berlomba
peserta tidak hanya dari Solo tapi, juga dari Wonogiri, Karanganyar, Boyolali
danKlaten.
Peserta lomba dan orang tua siswa antusias mengikuti jalannya lomba tari tersebut.
SD Pangudi Luhur selaku tuan rumah juga menyajikan
penampilan dan kreatifitas anak– anak untuk menghibur dan mengisi di acara jeda,
serta saat menunggu hasil pengumuman. SD Pangudi Luhur yang masih konsisten
untuk melestarikan budaya lokal terutama Tari dan karawitan.
“Juga sangat mendukung keberadaan sanggar tari yang sangat
pesat pertumbuhannnya di Surakarta ini. Dengan adanya lomba ini, diharapkan
menjadi output dari sanggar tari dan sarana kompetisi untuk menampilkan yang
terbaik di bidang tari” katanya
Nembang dan Mocopat
Pada hari itu juga, setelah lomba tari selesai dilanjutkan
lomba seni budaya lain yang dihelar pada pukul 13.00 – 16.00 WIB. Sedangkan lomba yang
dimaksud adalah lomba nembang dan
mocopat antar kelas.
Lomba intern ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan rasa
percaya diri dan mengembangkan potensi siswa
dalam mencintai dan melestarikan budaya di negeri sendiri. Lomba ini adalah
wujud perhatian dari SD Pangudi Luhur terhadap keistimewaan budaya lokal.
Dimana hal ini bisa mendukung perkembangan siswa. “Kami juga
mengundang dan mengharapkan
kehadiran rekan- rekan pewarta,
baik media cetak, televisi dan media online untuk hadir dan meliput kegiatan
ini” pungkasnya. (Her)