YAYASAN KAKAK GELAR KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK DARI ROKOK

 

Yayasan KAKAK berkolaborasi dengan Pemuda Penggerak dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta mengadakan kampanye anti rokok.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) - Gerakan perlindungan  anak  dari  rokok  perlu  dilakukan, karena hal tersebut, maka  Yayasan KAKAK berkolaborasi dengan Pemuda Penggerak dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta mengadakan kampanye dalam bentuk Festival Lukis Anak Surakarta.

Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dengan lomba lukis di Loji  Gandrung  yang dilaksanakan  pada hari Sabtu, 10  Juni 2023.  Acara  dilanjutkan dengan  talkshow  yang diikuti puluhan siswa SD dan SMP se-Kota Surakarta yang digelar di area pendopo Loji Gandrung pada Hari Minggu, 11 Juni 2023.

Tema Talkshow ‘Kita Keren Tanpa Rokok’ sekaligus diumumkan pemenang  lomba.  Talkshow  ini menghadirkan  3  narasumber,  yaitu Ketua  Yayasan  KAKAK  Shoim  Sahriyati,  Kepala  Dinas  Pendidikan  Kota  Surakarta  Dian Rineta, MSi dan Ketua Pemuda Penggerak  Aprillia Dian Asih Gumelar.

Shoim Sahriyati (kiri), ketika memberi  arahan kepada anak tentang bahayanya merokok.

Lomba lukis dan festival lukis dan talkshow ‘Kita keren tanpa rokok’ ini menjadi media bagi anak-anak  untuk  memberikan  pandangan  mereka  tentang  dampak  buruk  rokok. Bagimanapun  juga  rokok  adalah  produk  yang  tidak  normal. 

Gagasan dan Ide

Anak-anak  diberikan kesempatan menuangkan gagasan dan ide mereka melalui gambar yang dihubungkan antara rokok dan kesehatan (stunting). Anak harus dimampukan untuk menyadari dan menguatkan diri  untuk  menghindari  rokok. 

“Jika  dalam  diri  sudah  kuat  akan  memudahkan  mereka menolak  jika mendapatkan  tawaran, iming  iming  atau  karena pengaruh  iklan  rokok  yang menyesatkan.  Jangan  sampai  anak  tergantung  dengan  zat  adiktif  (Rokok)”  ujar  Shoim Sahriyati

Peserta lomba lukis anak, di rumah dinas walikota Solo, Loji Gandrung

Kini perokok usia anak semakin meningkat. Data Riskesdas 2018 menunjukkan perokok anak usia 10-18 tahun 2013 mengalami peningkatan dari 7.2% menjadi 9.1% di 2018. Pada  tahun  2022  Yayasan  KAKAK  bersama  dengan  pemuda  Penggerak  dan  Forum  Anak Surakarta melakukan riset online situasi perokok anak.

Mulai Mencoba 

Hasil  riset  mnunjukkan  bahwa  Sebanyak 59%  anak  mulai  merokok  dengan  usia  kurang dari  12 tahun, yang berarti  kebanyakan  usia  SD anak-anak  ini  sudah  mulai  mencoba  untuk merokok. Penyebab anak merokok paling banyak dikarenakan oleh teman sebanyak 60,8%.

Mereka seringkali  dibuly,  jika  tidak  mau  merokok.  Kata-kata yang sering dilontarkan mereka adalah Ra  Ngrokok  Ra  Lanang’.  Konsumsi  rokok  dalam sehari  29.4%  menghabiskan  paling  banyak  7-12 batang rokok.

Karena itu perlu dilakukan langkah-langkah tertentu, sehingga anak-anak bisa melindungi diri mereka  sendiri  dari  produk  rokok  yang  akan menganggu  tumbuh  kembang  mereka.  “Sekali lagi,perlindungan  anak  dari  rokok  perlu  dilakukan”pungkasnya.  (Her)