Wirastuti Susilaningtyas, akan total
mengkolaborasikan Seni Tari dan menyanyi.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) – penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA) 2023
yang ke-15 kalinya, memperkenalkan Wirastuti Susilaningtyas sebagai maskot dengan mengusung tema ‘Say All With Arts’. Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang
dilaksanakan di sekretariat SIPA, pada Selasa (11/07/2023).
Dalam Jumpa pers ini dihadiri 3 nara sumber, yakni Direktur SIPA Dra. R.Ay. Irawati Kusumorasri M.Sn
(Direktur SIPA), Siti Khotimah, S.Sos.,M.M.Sos (Sekretaris Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Surakarta), Wirastuti Susilaningtyas (askot SPA 2023). Pergelaran
seni bertaraf internasional ini akan digelar pada tanggal 31 Agustus hingga 2 September
2023 mendatang.
Acara digelar di Benteng Vastenburg, Solo, seperti biasanya dimeriahkan berbagai komunitas dan sanggar
seni, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Para seniman dalam negeri
mencakup kota-kota besar di Indonesia. Begitu pula, beberapa kelompok seni dari
mancanegara akan turut menyumbang suguhan seninya.
Tutut (kiri) didampingi Siti Khotimah
dan Irawati Kusumorasri, saat memberikan keterangan pers.
Para seniman dari luar negeri itu terdiri dari Korea
Selatan, Malaysia, Singapura, Lithuania, Taiwan, India, Jepang serta beberapa
negara yang masih dalam proses konfirmasi. SIPA 2023 kali ini mengusung tema ‘Say All with Arts’ dengan
makna filosofi menggelorakan semangat
keindahanseni untuk kehidupan.
Tidak Kehilangan
Keindahan
Dimana saat dunia mulai kehilangan keindahan (harmoni,
toleransi dan lainnya), maka kesenian
harus mengambil peran. Artinya, kesenian sebagai pusat keindahan, maka dengan
seni kehidupan tidak kehilangan keindahan. Pada kesempatan itu kepada media Irawati Kusumorasri menjelaskan, agenda ini
bertujuan untuk mem-branding Kota Solo.
Selain itu juga soft diplomasi kebudayaan antar bangsa, daerah
di Indonesia dan suku bangsa, terutama
antar personal. Wirastuti Susilaningtyas sebagai maskot SPA tahun ini, yang
lebih akrab disapa Mbak Tutut ini, seorang wanita asal Kota Bengawan yang lahir
pada 20 Mei 1983. Kiprahnya dalam dunia kesenian, khususnya tari telah malang
melintang sejak usia 9 tahun lalu.
Tutut tergabung pada
sanggar tari Soeryo Soemirat Pura Mangkunegaran, Ia telah aktif menciptakan
karya-karya dalam seni tari dan juga tergabung dalam grup musik pop indie
Handarbeni. Dengan talentanya yang luar biasa sebagai koreografer dan penari
serta aktif dalam band ini, digandengnya Tutut sebagai maskot bertujuan dapat mengenalkan asetyang
dimiliki kota Solo.
Semarak Candrakirana
dan Ekosdance Company
Tutut akan tampil membuka acara di hari pertama dan
berkolaborasi dengan Sanggar Semarak Candrakirana dan Ekosdance Company. Tutut menyampaikan pandangannya dalam memaksimalkan
potensi yang dimiliki sebagai seniman tari dan musik. “Dengan latar belakang penyanyi
dan koreografer, saya akan menggunakan dua elemen seni tersebut dengan total” katanya
Hal itu untuk merepresentasikan dan mengutarakan, harmonisasi dan keindahan itu ada melaluidua
bidang tersebut. Festival seni internasional ini didukung Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota
Surakarta.
Sementara itu Siti Khotimah, S.Sos menyampaikan pandangan
dan harapannya untuk SIPA 2023 sebagai diplomasi budaya. “Memang dalam situasi
globalisasi seperti ini untuk kreasi seni dan pelestarian seni ini sangat dibutuhkan,
khususnya Kota Solo” tandasnya. (Her)