Muzakar isa (kiri) dan Itong Leo
ketika memberikan keterangan kepada wartawan.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Para lulusan (alumni) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang terdiri dari berbagai angkatan, dimana telah tersebar diberbagai belahan dunia, bakal menggelar acara temu kangen dan perayaan, dengan tajuk ‘Hanebu Sauyun Concert’ dimeriahkan berbagai tarian daerah yang ada di Indonesia dengan maskot Denny Caknan.
“Meski acara tersebut sekadar selebrasi, tapi juga menjadi tanda
positif persatuan Indonesia. Perwujudan mimpi besar ini tidak dapat terwujud
tanpa bantuan dan dukungan dari orang-orang yang berpikiran sama, dengan
menjadi sponsoring partner Hanebu Sauyun Concerts” ujar Muzakar isa, wakil
ketua umum Ikatan keluarga alumnI UMS
ini
Selanjutnya Muzakar menjelaskan, tentu diharapkan bagi siapapun bisa
berkesempatan berkontribusi untuk membangun landasan kuat persatuan dan
keberagaman di negeri ini. Acara tersebut akan digelar pada 29 September 2023,
di Adutorium UMS dengan mengusung tema ‘Indonesia Berseri Merajut Kebhinekaan’ yang mana ini merupakan
sesanti dari RM Said atau Pangeran Sabernyawa
“Kami mengajak siapa saja menjadi bagian dari Hanebu Sauyun
Concert, yakni sebuah Konser yang lebih dari sekedar perayaan, tetapi juga
mengukir jejak positif bagi persatuan Indonesia. Kami tidak dapat meraih mimpi
besar ini tanpa bantuan dan dukungan dari pihak-pihak yang memiliki visi yang
sama” tuturnya sembari menambahkan,
semua ini untuk berkontribusi dalam membangun pondasi kebersamaan.
Menjalin Kebhinekaan
Selain itu juga menjalin kebhinekaan yang kokoh bagi bangsa
ini. Menurut Muzakar, jumlah alumni UMS sampai sekarang ini sekitar 170 ribuan
dan diharapkan yang hadir sesuai kapasitas adutorium, kurang lebih 15 ribu. “Karena
kami tidak hanya menghadirkan para alumni saja, tetapi juga mahasiswa,
tokoh-tokoh masyarakat dengan harga tiket masuk 75 ribu sampai 200 ribu rupiah”
jelasnya
Sementara itu, Itong Leo selaku koordinator acara juga
menjelaskan, Hanebu Sauyun itu merupakan sesanti dari pendiri Pura Mangkunegaran, GPAA Mangkunegoro I. Dalam sesanti itu dikatakan ‘Nebu
sauyun, kalamun to, keleban banyu ora ana kang pinilih’. Artinya, serumpun batang
tebu itu kalau tergenang air tidak bisa dipilih, mana yang besar dan mana yang
kecil.
Secara makna filosofi, bahwa bangsa itu senasib
sepenanggungan atau wujud dari kebhinekaan. Jadi selain menampilkan
tarian-tarian dari berbagai daerah, juga ada tarian ‘Hanebu Sauyun’, karya Itong Leo dan sekaligus sebagai
sutradaranya. “Rencananya, Danny Caknan
bakal melantunkan 12 lagu, bahkan kami juga mengundang tokoh-tokoh nasional”
pungkasnya. (Her)