KETUA REI SOLO RAYA : RUMAH MURAH DI TAMAN PERMATA REGANCY MEMBANTU WONG CILIK

 

Maharani (kiri), ketika menyerahkan sertifikat  kepada salah satu pembeli  rumah murah.

 KARANGANYAR (JURNALKREASINDO.COM) – Dalam meramaikan gelaran Solo Great Sale (SGS) bulan ini, REI (real Estate Indonesaia) Komisariat Solo Raya membuat program rumah murah, senilai Rp 85 juta/unit , di Taman Permata Regancy, kawasan Jeruk Sawit,  “Alhamdulillah, sejak tanggal 4 rumah itu kami tawarkan, hari ini sudah ada 8 Unit rumah yang laku terjual” kata Maharani, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya 

Ungkapan  Maharani itu disampaikan pada Selasa (17/10/2923) kepada wartawan, di Kantor Notaris Slamet Utomo, Kawasan Jl. Adisucipto, Colomadu, Karanganyar. “Jadi, begitu kami umumkan, maka sejak itu pula banyak yang menghubungi dan melakukan transaksi. Program ini kami lakukan semata-mata untuk membantu wong cilik yang belum punya rumah” paparnya

Diketahui, SGS dibuka mulai tanggal 1 – 31 Oktober 2023 dan kehadiran Maharani di Notaris Slamet Utomo itu untuk  mengadakan penandatanganan akad jual beli 2 unit rumah dari 2 pembeli dengan harga 85 juta/unit,  sudah termasuk pajak jual beli dan BBHBB dan PPH, bahkan juga IMB serta biaya balik nama. “Sementara rumah lainnya akan dilakukan akad dalam minggu  ini” tambahnya

Pertumbuhan Perekonomian

Sertifikat hari ini juga langsung diserahkan, sekaligus penandatanganan AJB. Dengan demikian Maharani sangat mengapresiasi digelarnya SGS. “Gelaran SGS ini betul-betul mendorong kalangan  pengusaha untuk pertumbuhan perekonomian di Solo Raya. REI sudah menunjukkan program rumah murah itu, sehingga bukan hanya omong kosong belaka” katanya

Selain itu REI juga menawarkan tanah kosong (kapling), dengan luas minimal 60 meter persegi dengan harga  75 juta/unit sudah lengkap dengan balik nama.”Kebetulan tanah kaplingnya ada diposisi depan dan sudah laku 3 kapling dari 10 unit yang ditawarkan dan sudah kami jadwalkan waktu penandatangannya” tutur Maharani lagi

Lokasi Taman Permata Regancy itu merukapan kawasan perumahan yang sampai sekarang sudah terhuni 300 unit rumah atau 300 KK. Jadi, ratusan unit rumah itu sudah ditempati, hanya tinggal 60 unit rumah yang belum dihuni. “Dari rumah maupun tanah kapling yang sudah laku itu, tentunya akan saya laporkan ke panitia SGS” tandasnya

Ini semua untuk mendukung SGS, sehingga program rumah murah tersebut dijual secara tunai, sementara kalau dibeli secara kridit senilai Rp 162 juta/unit. “Untuk program rumah murah selama 1 bulan ini, kami tidak menerima uang muka,  biar enak pembayaran cash saja di kantor notaris,  semua  itu untuk mendukung program SGS”  pungkasnya. (Her)