PROGRAM UNGGULAN PEMBANGUNAN KELUARGA, TERUS DISOSIALISASIKAN BKKBN DAN KOMISI IX DPR RI

 

Dra. Dewi Pramuningsih, M.Pd, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Semarang .

SEMARANG (JURNALKREASINDO.COM) – Program Unggulan Pembangunan Keluarga, Terus Disosialisasikan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) bersama mitra kerja Komisi IX DPR Ri. “Sosialisasi dan komunikasi Informasi ini sebagai edukasi pembangunan keluarga” ujar Tuti Nusandari Roosdiono

Sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, selanjutnya Tuti menjelaskan, sosialisasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) merupakan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan  dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).”Program ini menjadi program unggulan sekaligus sandaran pembangunan yang berfokus untuk mewujudkan keluarga berkualitas” katanya

Dalam kegiatan sosialisasi KIE Bangga Kencana ini dihadiri antara lain Tuti Nusandari Roosdiono (anggota DPR RI Komisi IX fraksi PDI Perjuangan) secara  virtual, Sis Budiyono (TA Tuti Nusandari Roosdiono), Fitri Setiawan, S.Kom  (Tim Ahli Data Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa), Dra. Dewi Pramuningsih (Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Semarang) dan sejumlah tamu undangan.

Tuti Nusandari Roosdiono, Anggota DPR RI Komisi IX, ketikan memberikan paparannya secara  virtual.

Selanjutnya Tuti Nusandari Roosdiono menjelaskan, apresiasi kepada peserta yang terdiri dari masyarakat di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Dengan demikian Tuti juga memberitahu, sesuatu  yang tidak kalah pentingnya bagi pencegahan stunting adalah mengatur usia pernikahan. “Janganlah menikahkan anak di usia 19 tahun” sarannya

 Pernikahan Ideal

Karena, minimal usia pernikahan ideal untuk perempuan 21 tahun dan sebelum menikah perlu diperiksakan dulu perutnya, apakah sudah kuat atau belum untuk tidur bayi. “Jangan terlalu muda menikah juga disarankan jangan terlalu tua. Karena menikah di usia terlalu tua akan sangat beresiko saat kehamilan” katanya

Ungkapan  Tuti Nusandari Roosdionoitu diutarakan saat memberikan paparan dalam kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana pada Senin (05/12/2023) di Gedung Serbaguna Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Pendapat senada juga dikatakan Sedangkan Tim Ahli Data Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Fitri Setiawan, S.Kom.

Fitri Setiawan, S.Kom., Tim Ahli Data Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah . 

Fitri mengutarakan paparannya dalam materinya, sebelum memasuki usia ideal, tubuh perempuan masih dalam masa pertumbuhan. Untuk itu, ketika menikah dan melahirkan tidak di usia ideal akan berisiko bagi bayi atau janin, juga jangan menikah terlalu tua. “Jadi tolong dikondisikan, anak diberi pengertian untuk menikah di usia cukup atau usia ideal” paparnya

Kemudian, lanjutnya, jangan hamil terlalu sering dan jangan punya anak terlalu banyak. Ini untuk mendukung Indonesia Emas 2045 melalui perencanaan Keluarga. Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Semarang Dra. Dewi Pramuningsih, M. Pd,  juga mengatakan hal seirama.

Diketahui, seribu hari pertama kehidupan bagi bayi itu, merupakan momentum paling penting untuk mencegah anak stunting. Sebab, itu merupakan fase emas kehidupan manusia, di mana organ-organ tubuh mulai terbentuk, sehingga tumbuh kembangnya harus dijaga. Dengan demikian bayi akan tumbuh sehat dan terhindar dari stunting. (Hong)