TEKAN KENAIKAN ANGKA STUNTING, PSPKM UNISRI DAN PUSKESMAS SUKODONO BEKERJASAMA

 

Salah satu anak Balita senang dilakukan pengukuran tinggi badannya.

SRAGEN (JURNALKREASINDO.COM) -Berdasarkan SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) tahun 2022 di  Kabupaten Sragen mengalami kenaikan angka stunting dari 18,8% pada tahun 2021 menjadi 24,4% di tahun 2022. Angka itu masih lebih tinggi dari Jawa Tengah yang rata - rata 20%. Berdasar data tahun 2023 (di Bulan Januari), Kecamatan diwilayah Sragen, angka stuntingnya cukup tinggi.

Terutama di Kecamatan Masaran, Mondokan dan Sukodono. Melihat kondisi itu, pusat studi pangan dan Kesehatan masyarakat (PSPKM) Unisri Surakarta bekerja sama dengan Puskesmas Sukodono, melakukan pengamatan terhadap program pengentasan stunting  di Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen..

PSPKM Unisri dan Puskesmas Sukodono bekerjasama menekan angka stanting di Wilayaha Sukodono, Sragen. 

Pengamatan dilakukan terhadap anak yang mengalami stunting, dari  20 balita dan setiap harinya memperoleh PMT (pemberian makanan tambahan) dari Puskesmas Sukodono selama beberapa bulan. Dengan demikian PSPKM Bersama mahasiswa dari Fakultas Teknologi dan Industri Pangan unisri setiap 10 hari sekali melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan.  

Target Nasional

Hasil pengukuran tersebut  menunjukkan pemberian PMT belum secara signifikan berpengaruh nyata terhadap kondisi stunting dari para balita tersebut. Kepala Puskesmas Sukodono, dr Susana mengatakan, masih diperlukan strategi lebih kreatif untuk mengentaskan stunting  di wilayah Sukodono dan perlu dikaji secara mendalam problem keluarga yang mengalami stunting.

Baik dari sisi sosial ekonomi, perilaku hidup sehat dan pengetahuan akan gizi anak, serta factor lain yang kemungkinan mendukung terjadinya stunting."Sesuai target, stunting di Kabupaten Sragen tahun 2024 ini diharapkan dapat turun menjadi 13,3%, sesuai target nasional sebesar 14%," kata dokter Susana menjelaskan kepada sejumlah wartaan.

Berdasar kondisi tersebut, Kepala PSPKM Akhmad Mustofa, berharap dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam di daerah Sukodono khususnya, untuk menentukan factor factor yang berpengaruh nyata terhadap stunting dan solusi untuk mengentaskannya. "Kerjasama antara Puskesmas dengan PSPKM diharapkan dapat mewujudkan target penurunan angka stunting," tuturnya. (Her)