Prosesi serah terima nota kerjasama antara
Thaksin University Songkhla Thailand dan ISI Solo.
SOLO
(JURNALKREASINDO.COM) - Program Studi Keris, Institut Seni Indonesia
Surakarta (ISI Solo) melakukan penandatanganan MoU bersama Thaksin University
Songkhla Thailand pada, Kamis (9/5/2024) di gedung Museum Institute for
Southern Thai Studies. Penandatangan kerjasama dilakukan secara seremonial
antara Rektor ISI SOLO Dr. I Nyoman Sukerna,Skar. MHum dengan President of
Thaksin University Mr. Nathapong Chitniratna.
Penandatanganan perjanjian Kerjasama ini disaksikan langsung
oleh Konsulat Republik Indonesia di Songkhla Mr. Suargana Pringganu. Selain itu
hadir pula perwakilan dari Program Studi Keris ISI Surakarta Bening Tri
Suwasono, S.Sn., M.Sn. dan Basuki Teguh Yuwono S.Sn., M.Sn, serta perwakilan
dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia bidang Kerjasama luar negeri Dr.
Drs. Widodo Aribowo M.Sos.
Kedua belah pihak sepakat membangun jejaring kerjasama di
antaranya adalah program dosen tamu, workshop dan seminar internasional,
pameran dosen/mahasiswa, pertukaran mahasiswa, join research, serta publikasi
internasional. Pada kesempatan yang sama Rektor ISI Surakarta menyampaikan
bahwa penandatanganan kerjasama ini penting bagi kedua belah pihak. “Bagi ISI Solo
kerjasama ini cukup strategis” ujar I Nyoman Sukerna dalam sambutannya
Para Konsulat Republik Indonesia di
Songkhla, ketika berfoto bersama.
Khususnya, bagi Prodi Keris dalam mengambil peran dalam
pelestarian, pengembangan, serta pemanfaatan budaya keris ke depan,” ujar I Nyoman
Sukerna dalam sambutannya. Pria yang akrab disapa Pak Nyo ini juga menambahkan
bahwa Songkhla merupakan wilayah Thailand bagian selatan yang juga memiliki
komunitas keris yang menjadi salah satu warisan kekayaan budaya di Thailand.
Mereka juga tertarik untuk mengembangkan keris di daerah tersebut.
Pameran dan Simposium
Oleh sebab itu Thaksin University mengajak
mewujudkan kerjasama ini dan berharap dapat segera mengimplentasikan ke dalam
beberapa aktivitas kegiatan diantaranya yang bisa segera dilakukan adalah kegiatan
pameran dan simposium. Pada kesempatan yang sama pula Basuki Teguh Yuwono
sebagai dosen prodi keris dan salah satu tokoh muda perkerisan Indonesia
menyampaikan bahwa kerjasama ini sebagai pintu masuk ISI Solo dan Prodi Keris
dalam membangun kerjasama.
Di wilayah Thailand Selatan, mengingat sedikitnya terdapat
lima perguruan tinggi besar di Songkhla yang menaruh kepedulian terhadap seni
dan budaya, dan ini merupakan kesempatan yang baik terlebih Konsulat Republik
Indonesia di Songkhla menyatakan siap memfasilitasi dan membantu mewujudkan
berbagai bentuk kerjasama tersebut. Sebagaimana
yang disampaikan Suargana Pringganu, bahwa konsulat RI.
Di Songkhla sangat antusias dapat membantu kelancaran
kegiatan penandatanganan kerjasama ini, semoga kedepan dapat menjalin kerjasama
dengan kampus-kampus lain di Songkhla serta mengimplementasikannya melalui
kegiatan-kegiatan nyata yang dapat membawa dampak terhadap kemajuan perguruan
tinggi dan masyarakat. (Her)