KEPALA KANTOR BURSA EFEK INDONESIA JATENG 2 : HINDARI INVESTASI BODONG

 

Muhammad Wira Adibrata(paling kanan) menyerahkan secara simbolis banner anti investasi bodong kepada dr  Kusdinar Untung Yuni Sukowat (nomor 2 darikiri) .

SRAGEN (JURNALKREASINDO.COM) - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah (Jateng) 2, Muhammad Wira Adibrata menyerahkan secara simbolis banner anti investasi bodong kepada Bupati Sragen, dr  Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada acara Launching Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa (PIKD), Selasa (25/6/2024) di Pendopo Sragen.

Program ini diinisiasi  OJK Solo bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Sragen , dengan menunjuk BEI Jateng 2 untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada warga masyarakat Sragen agar tidak terkena investasi bodong. “Sudah banyak sekali orang yang terkena investasi bodong, ada yang kena pinjol illegal dan yang marak saat ini judi online’ ujar Yuni

Yuni juga mengatakan Mohon kepada para camat dan luar yang hadir ini untuk menyusun program edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat tidak terjerumus investasi bodong,” Katanya  dalam sambutannya didepan para lurah, camat seluruh Kabupaten Sragen, sembari menambahkan, karena judi online ini merugikan semuanya

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto menyampaikan, modus penipuan semakin canggih dan menjebak. “Era digital ini menciptakan modus modus baru. Hati hati dengan instruksi melalui handphone yang sering bersliweran didepan kita. Pelajari betul dan jangan mudah untuk klik tanpa kita tahu maksudnya dengan jelas,” jelasnya

Legal  dan Logis

Lebih jauh Eko menjelaskan, untuk terus mengutamakan legal  dan logis untuk berinvestasi. Pada saat sesi presentasi, Wira Adibrata memaparkan, ciri-ciri investasi bodong diantaranya, memberikan iming-iming imbal hasil yang sangat tinggi, tidak ada risiko dan dijamin aman. “Investasi selalu memberikan potensi keuntungan dan juga risiko” tandasnya

Jika ada penawaran atau iklan yang mengatakan bisa cepat kaya dalam sekejap, perlu diwaspadai , karena ini menjadi target dari penipuan tersebut. Selanjutnya,  Bursa Efek Indonesia menawarkan produk investasi yang legal dan dibawah pengawasan OJK seperti saham, reksadana dan obligasi. Dengan adanya Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa ini.

masing-masing kecamatan akan mendapat giliran edukasi oleh BEI dan juga industry keuangan lainnya seperti perbankan dan pegadaian. Berdasarkan data dari BEI, jumlah masyarakat Kabupaten Sragen yang sudah berinvestasi di pasar modal mencapai 33.447 investor dengan rata rata transaksi bulanan mencapai Rp 58 miliar. (Narw)