Pelatihan ini untuk menciptakan
pembelajaran Pancasila yang menyenangkan dan memberikan implementasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
SORONG (JURNALKREASINDO.COM) - Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melanjutkan misi nasionalnya dengan menggelar Program Pelatihan Nasional “Pancasila sebagai Laku” di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) pada 25-27 Juni 2024.
Program ini bagian dari rangkaian kegiatan untuk membumikan
Pancasila di berbagai wilayah Indonesia.
Sebelumnya, kegiatan yang sama telah diselenggarakan di Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas
Jambi, Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dalam kunjungan pra-acara, tim PSBPS UMS disambut
hangat Rektor UNIMUDA Sorong, Dr.
Rustamadji, MSi. Pada kesempatan itu, Rustamadji menekankan pentingnya keterlibatan suku asli
Papua dalam kegiatan akademik, khususnya melalui mata kuliah Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan yang inklusif bagi mahasiswa Kristen dengan melibatkan pendeta
sebagai dosen praktisi.
“Kristen Muhammadiyah (Krismuha) hadir di bumi Papua sebagai
wujud kecintaan umat Kristiani yang dibesarkan dari sekolah dan kampus
Muhammadiyah, merasakan ketulusan dan cinta kasih dari Keluarga Persyarikatan
Muhammadiyah tanpa ada paksaan untuk berpindah keyakinan. Pancasila sebagai
laku sudah menjadi bagian dari jatidiri UNIMUDA,” papar Dr. Rustamadji.
Menjalin Kemitraan
Dalam sambutannya Dra. Yayah Khisbiyah, M.A, Direktur Eksekutif PSBPS UMS menyampaikan, dengan penuh semangat. “Kami sangat menghargai kesempatan untuk menjalin kemitraan dengan UNIMUDA Sorong dalam program ini. Pelatihan ini, langkah awal yang strategis untuk membangun sinergi berkelanjutan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di seluruh Indonesia,” katanya
Kolaborasi dapat menjadi mercusuar
peradaban di perguruan tinggi naungan LLDIKTI Wilayah XIV dan kampus
masing-masing.
Sekretaris Rektor UNIMUDA Sorong, Dr. Nursalim, M.Pd,
menyambut baik kolaborasi ini. “Terimakasih kami sampaikan kepada PSBPS UMS
yang telah memilih kami sebagai mitra dalam pelaksanaan program pelatihan
nasional Pancasila sebagai laku di tanah Papua. Peserta yang hadir lebih dari
10 kampus mitra’ tandasnya
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi mercusuar peradaban
di perguruan tinggi naungan LLDIKTI Wilayah XIV dan kampus masing-masing. Orientasi
awal kegiatan disampaikan oleh Dr. M. Thoyibi, M.S, yang menyoroti pentingnya
standarisasi dosen mata kuliah Pancasila dalam pengembangan profesionalitasnya.
“Standarisasi ini penting untuk memastikan bahwa dosen memiliki kompetensi yang
diperlukan untuk mengajar Pendidikan Pancasila secara efektif dan relevan.
Pengaruh Positif
Sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap karakter
dan wawasan mahasiswa”. Beberapa temuan PSBPS menunjukkan, pembelajaran
Pendidikan Pancasila masih berorientasi pada tekstual dan hafalan serta belum
menyentuh aspek afeksi. “Melalui pelatihan ini, dapat
meningkatkan wawasan dosen dalam penggunaan metode
pembelajaran yang lebih interaktif dan kreatif” ujarnya
Sebagai fasilitator pelatihan, Danang Tunjung Laksono
menambahkan, tujuan utama pelatihan ini untuk menciptakan pembelajaran
Pancasila yang menyenangkan dan memberikan gambaran implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Kami memiliki target untuk
menciptakan pembelajaran Pancasila yang menyenangkan” ungkapnya
Selain itu juga memberikan gambaran implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, serta memberikan bekal dan keunikan
cara mengajar yang menarik bagi dosen-dosen di seluruh Indonesia. Salah satu
peserta pelatihan, Augustinus Biay, juga memberikan testimoninya.
"Pelatihan ini sangat inspiratif dan membuka wawasan
tentang bagaimana Pancasila bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya merasa mendapat banyak pengetahuan baru dan metode pembelajaran yang lebih
kreatif. Semoga apa yang dipelajari disini dapat saya terapkan di kampus dan
bisa memberikan dampak positif bagi mahasiswa lainnya," ungkap Augustinus.
Ditambahkan, program ini diharapkan dapat membawa dampak
positif bagi pengembangan pendidikan Pancasila di Papua dan Indonesia secara
keseluruhan, dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dan menciptakan sinergi yang kuat antara berbagai perguruan tinggi
di Indonesia. (Her)