ZIARAH MAKAM TOKOH PENGUKIR SEJARAH KLATEN, BUPATI : TELADANI NILAI PERJUANGAN LELUHUR

Bupati Klaten, Sri Mulyani ketika melakukan prosesi peziarahan tabur bunga di makam leluhur.

KLATEN (JURNALKREASINDO.COM)  –Bupati Klaten, Sri Mulyani dan  jajaran Forkopimda setempat berziarah ke makam tokoh-tokoh pengukir sejarah pendahulu Klaten, pada Sabtu (27/7/2024). Kegiatan ini merupakan tradisi yang menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Klaten Ke-220. “Hargai dan teladani para tokoh perjuangan, sebagai leluhur yang adiluhung” ujar bupati dalam pidatonya

Berziarah itu dimulai dengan berziarah ke makam Kyai Mlati, merupakan sosok cikal bakal Kabupaten Klaten atau pembuka wilayah Klaten yang dulu masih berupa hutan belantara. Disana nampak nuansa khidmat dan sakral demikian terasa pada saat para peziarah menundukan kepala untuk berdoa. “Kyai Mlati diperkirakan berdiam di wilayah Klaten di tahun 1700 masehi” tambahnya

Makam Kyai Melati, isterinya dan Ki Danareksa (kakaknya) berada di kompleks makam Kyai Mlati, Kampung Sekalekan, Kelurahan – Kecamatan Klaten Tengah. Ki Danareksa  itu, pda masa hidupnya dikenal andil dalam membuka lahan yang kemudian menjadi wilayah Klaten.Dalam kegiatan ziarah ini, bupati didampingi Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya dan jajaran Forkopimda Klaten. 

Masyarakat yang tinggal disekitar makam para tokoh, menyambut kehadiran Bupati Klaten untuk berziarah.

Nampak turut dalam rombongan, unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Klaten. Usai berziarah ke makam Kyai Mlati, rombongan kemudian menuju lokasi  peziarahan makam Panembahan Agung   di Desa Kajoran, Kecamatan Klaten Selatan. Di kompleks tersebut, bupati dan rombongan juga berziarah ke makam bupati pertama, KRT. Mangoendilogo dan bupati kedua, KRT. Soerodirjo.  

Dzikir dan Tahlil

Kegiatan ziarah lantas dilanjutkan ke Makam Sunan Pandaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Ia  tokoh penyebar agama Islam di Jawa dan kemudian mendirikan pusat dakwah Islam di wilayah Bayat.Prosesi ritual dzikir dan tahlil serta pemanjatan umbul donga saat itu, bupati dan rombongan turut larut dalam nuansa khidmat.  

Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan jajaran Forkopimda Klaten turut serta dalam acara kenduri yang di Pendapa dalam kompleks makam Sunan Pandanaran. Peziarahan terakhir, dilakukan ke makam Bupati Klaten ketiga KRT. Mangundilaga (1867-1870) yang berada di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.

Dengan khidmat tampak bupati dan jajaran jajaran Forkopimda Klaten menjalani doa bersama.

Setiap kali berada dilokasi ziarah, rombongan memanjatkan doa, tabur bunga, penyerahan tali asih dan bantuan baksos sembako kepada juru kunci dan serta warga setempat. “Kegiatan ini merupakan tradisi setiap kali menyambut Hari Jadi. Makna ziarah ini mengingatkan kepada kita semua, bahwa yang hidup pasti akan mati” ujar Sri Mulyani

Prestasi Kebaikan

Untuk itu, sebagai umat yang diberikan umur, diberikan hidup ini harus berbuat baik, sehingga bisa bermanfaat bagi sesama. Pemerintah daerah meminta doa restu kepada sesepuh dan masyarakat untuk selalu mengenang sejarah, mengenang jasa-jasa para pendahulu  yang menorehkan prestasi kebaikan untuk masyarakat Klaten.

Bupati juga menyampaikan harapan pada peringatan Hari Jadi Klaten ke-220, masyarakat Klaten semakin sejahtera. Ia juga mengajak seluruh masyarakat bersama dengan Pemkab Klaten turut serta membangun Klaten. “Harapan kedepan, masyarakat semakin sejahtera, pembangunannya semakin kuat, juga semakin guyub bersama-sama pemerintah daerah,” paparnya. (Chy)