Mendag, Budi Santoso (kiri, baju
putih) di dampingi Rektor UNS, Hartono ketika memberikan keterangan kepada
wartawan.
SOLO,
JurnalKreasindo.com – Mahasiswa seharusnya mau merubah pola pikirnya yang hanya bercita-cita menjadi
pegawai negeri. Karena untuk menjadi pejabat sekarang ini tidak harus dari
pegawai negeri, di era sekarang ini yang menjadi pejabat justru lebih banyak berasal
dari pengusaha (wirausaha) maupun politikus yang profesional.
Ungkapan itu diutarakan Budi Santoso, Menteri Perdagangan Indonesia,
pada Kamis (31/10/2024), di auditorium Haryo Mataram, Universitas Sebelas Maret
(UNS ), ketika memberikan kuliah umum di Kampus tersebut. Lebih jauh Budi
Santoso mengakatakan, lebih baik lulusan
mahasiswa berwirausaha atau terjun di dunia Politik.
Wirausaha dan politikus lebih berpeluang menjadi pejabat,
baik setingkat menteri, bahkan sampai presiden sekalipun dan bisa membantu
lebih banyak orang, disamping itu penghasilannya lebih besar dibanding pegawai
negeri sipil. “Pegawai negeri sipil sekarang malah susah, sebab pola pikir anak
muda zaman dulu dengan anak muda sekarang berbeda” tandasnya
Dulu, anak muda dianggap menganggur kalau tidak menjadi pegawai
negeri atau tidak menjadi karyawan. Pola
pikir tersebut kini sudah berbeda, justru orang yang profesi nya sebagai
pengusaha atau bergerak dibidang politik lebih terhormat. Dihadapan ratusan
mahasiswa itu, Budi Santoso juga menyampaikan
materi dengan tema Kebijakan Perdagangan
Indonesia.
Program Prioritas
Menurutnya, rasio kewirausahaan di Indonesia hanya 3,47 persen. Idealnya, rasio kewirausahaan Indonesia berkisar 10%-12%. “Usaha kami 99% merupakan UMKM, namun yang punya rasio kewirausahaan hanya 3,47%. Butuh usaha yang berkesinambungan, yang bisa survive, Apa pun program studi yang diambil, mahasiswa bisa menjadi pengusaha” ungkapnya
Hartono dan Budi Santoso, saat melakukan
penandatanganan nota kesepahaman mengenai implementasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Mendag menyampaikan, Kementerian Perdagangan memiliki tiga program prioritas, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor serta peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa ekspor. Ketiga target tersebut saling berkaitan. Kementerian Perdagangan memastikan segala instrumen regulasi yang dibuat dapat menciptakan perdagangan yang berkeadilan.
Kebijakan pemerintah ditujukan untuk mencapai target
pertumbuhan ekonomi dan menyejahterahkan masyarakat. Pada kesempatan tersebut,
dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara UNS dan Kementerian
Perdagangan. Mendag berharap, nota kesepahaman tersebut tidak sekadar berbentuk
dokumen, tetapi membawa banyak manfaat bagi kedua pihak.
Peningkatan UMKM
Kehadiran Mendag didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal,
Isy Karim, Kepala Pusat Kebijakan Ekspor Impor dan Pengamanan Perdagangan serta
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Muhammad Rivai Abbas. Budi Santoso juga
mengatakan, kampus dan pemerintah harus dekat dengan UMKM, harus mendukung
program peningkatan UMKM supaya UMKM bisa ekspor.
Tim Kementerian Perdagangan, para
petinggi UNS dan Mahasiswa berfoto bersama sebelum kuliah umum dimulai.
Pada momen itu, dalam pidatonya Rektor UNS, Prof.Dr Hartono menjelaskan, kerja keras
mampu membawa seseorang dapat meraih puncak karier tertinggi. UNS dan
Kementerian Perdagangan juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman mengenai
implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “UNS
ingin berperan aktif mengembangkan talenta muda untuk mendukung kebijakan
perdagangan Indonesia” tegasnya. (Her)