Dukungan Peningkatan Kualitas Informasi Publik, Politeknik Indonusa Gelar Workshop Citizen Jurnalism Bersama Pramuka Karanganyar

Eni Lestari, M.I.Kom, ketika memberikan arahan kepada peserta work shop.

KARANGANYAR, JURNALKREASINDO.com - Bertempat di Aula Kantor kwartir cabang gerakan pramuka karanganyar, dilaksanakan workshop jurnalistik dengan tema edukasi citizen journalism: dalam meghadapi hoaks dan disnformasi peristiwa. Kegiatan workshop ini dihadiri oleh perwakilan Humas Politeknik Indonusa Surakarta, Eni Lestari, M.I.Kom beserta dengan dosen program studi produksi media.

Mereka masing-masing, Jahid Syaifullah. Selain dari kampus Politeknik Indonusa Surakarta, acara workshop ini juga dihadiri Sekretaris Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kabupaten Karanganyar, Drs. Waluyo Dwi Basuki, M.M bersama jajaran pimpinan kwarcab yang sekaligus membuka acara workshop jurnalistik di karanganyar ini.

Sebagai pemateri, workshop jurnalistik mengenai citizen journalism dihadiri oleh  Widiyanto selaku pimpinan redaksi solotrust.com. Citizen journalism merupakan sebuah bentuk praktik kegiatan jurnalistik warga dimana warga berperan aktif dalam pengumpulan, melaporkan, menganalisa, hingga menyebarkan berita melalui berbagai macam media.

Baik itu platform media online atau bahkan hanya melalui mulut ke mulut. Dalam arus informasi yang semakin terbuka, citizen journalism memiliki peran yang sangat besar dalam kecepatan dan kebaruan arus informasi yang beredar. Namun yang perlu menjadi perhatian bersama adalah kegiatan praktik jurnalisme warga seringkali kebablasan tanpa saringan serta filter sehingga keakuratan dan kebenaran informasi menjadi kurang berkualitas.

Berfoto bersama, seusai dilaksanakan workshop jurnalistik dengan tema edukasi citizen journalism.

Eni dalam penyampaian materinya menyatakan bahwa pentingnya edukasi mengenai citizen journalism adalah memutus mata rantai informasi berita yang kurang benar. Edukasi citizen journalism membantu masyarakat dalam memahami dan memverifikasi informasi yang sebenarnya sebelum membagikannya kepada khalayak.

Hal ini diperkuat dalam temuan praktik jurnalistik warga yang dinyatakan oleh widiyanto sebagai praktisi jurnalistik bahwa tidak semua warga memiliki kemampuan jurnalistik serta pemahaman akan penerapan etika jurnalistik yang digunakan. Oleh sebab itu berita yang beredar menjadi kurang bertanggung jawab secara hokum, bahkan menjadi sesuatu yang rentan untuk disalah gunakan oleh fihak lain.

Oleh sebab itu, melalui kegiatan edukasi citizen journalism peranan warga dalam memberikan berita bisa dipertanggung jawabkan baik secara hukum maupun moral, sehingga berita yang beredar tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan kaidah jurnalistik yang berlaku yang akan berdampak kepada kredibilitas sumber serta kualitas berita. (Her)