Hadapi Tantangan Industri Perhotelan Kedepan, IHGMA Gelar Rakernas Ke-IV di Solo

 

Para petinggi IHGMA, ketika memberikan keterangan kepada wartawan, sebelum membuka Rakernas IV di Solo.

SOLO, JURNALKREASINDO.com -  Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV di Kota Solo, Jawa Tengah. Mengusung tema "Upgrade, Upscale, Unstoppable," acara ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan visi dan semangat seluruh General Manager hotel di Indonesia, dalam menghadapi tantangan industri perhotelan yang semakin dinamis. Tema "Upgrade, Upscale, Unstoppable" dipilih sebagai refleksi atas semangat IHGMA untuk terus tumbuh dan beradaptasi.

Upgrade menggambarkan pentingnya peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme; "Upscale" menunjukkan arah pergerakan industri menuju layanan yang lebih premium dan berkelas; dan "Unstoppable" menandakan semangat tanpa henti untuk terus berinovasi dan melaju di tengah perubahan zaman. IHGMA, yang berdiri sejak tahun 2016, terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mendorong kemajuan industri perhotelan Indonesia melalui peningkatan kualitas leadership dan networking antar General Manager.

Ketua umum IHGMA, Dr. I Gede Arya Pering Arimbawa, SE., MSI., CHA., menyatakan, "Kami sangat antusias menyambut kehadiran para General Manager dari berbagai daerah di Indonesia. Rakernas ini merupakan momentum penting bagi kita semua untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan merumuskan langkah strategis guna memajukan industri perhotelan tanah air. Apalagi di masa sekarang ini yang sangat menantang bagi kami insan perhotelan” ujarnya

Dengan kebijakan pemerintah yang memberikan dampak langsung di bisnis perhotelan secara global, serta perang dagang antar negara yang semakin mempersulit. Untuk itu persatuan, perubahan, dukungan baik intrenal maupun external dalam hal ini dukungan pemerintah serta relaksasi untuk perhotelan adalah sangat di perlukan. Di tengah pelaksanaan Rakernas IV IHGMA di Solo ini.  “Kami juga tidak dapat menutup mata terhadap tantangan besar yang sedang dihadapi industri perhotelan di Indonesia”  tuturnya

Setelah diberlakukannya aturan efisiensi anggaran perjalanan dinas pemerintah, banyak hotel mengalamipenurunan okupansi yang signifikan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mendalam, terutama terhadap keberlangsungan operasional hotel-hotel, khususnya di daerah-daerah yang sangat bergantung pada kunjungan instansi pemerintah.

Ancaman Nyata

PHK dan Penutupan Hotel Bila kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi atau solusi strategis, dikhawatirkan akan memicu gelombang pemutusan hubungankerja (PHK) di sektor perhotelan serta potensi penutupan hotel yang tidak mampu bertahan. Situasi ini tentu akan berdampak langsung terhadap penghidupan ribuan karyawan hotel sertaekosistem pariwisata secara keseluruhan dari pemasok, pelaku UMKM, hingga masyarakat sekitar yang menggantungkan harapan pada sektor ini.

“Besar Harapan kami Kepada Menteri Pariwisata Republik Indonesia agar dapat memberikan perhatian khusus terhadapondisi ini. Kami mengharapkan adanya kebijakan afirmatif dan solusi konkret, termasuk kemungkinan insentif khusus bagi hotel yang terdampak aturan efisiensi” katanya sembari menambahkan, dukungan promosi pariwisata domestik, program padat karya di hospitality, untuk menggairahkan kembali okupansi hotel, Kolaborasi aktif antara pemerintah pusat, daerah, dan stakeholder pariwisata untuk memastikan keberlanjutan industri.

Selain hal tersebut, Rakernas IV IHGMA di Solo akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran organisasi dalam mendukung pengembangan Pariwisata dan Perhotelan di Indonesia melalui penguatan SDM, Sinergitas, Kolaborasi dan Inovasi yang berbasis pada nilai nilai Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia dan bisa melalui secara bersama melalui masa yang penuh tantangan. Hal itu diungkapkan ketua Organizer Comitee Retno Wulandari.

Ia percaya bahwa dengan sinergi kuat antara pemerintah dan pelaku industri, sektor perhotelan Indonesia akan mampu bertahan dan bahkan bangkit lebih kuat, sejalan dengan semangat Rakernas IV kami: Membangun SDM Unggul untuk Pariwisata Berdaya Saing Global. Diketahui. IHGMA, adalah organisasi profesi yang mewadahi para General Manager hotel di Indonesia. Didirikan dengan tujuan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi anggotanya, IHGMA aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan industri perhotelan dan pariwisata nasional. (Hong)