Tokoh pewayangan Bima, sebagai simbul
dibukanya pagelaran wayang kulit di UTP Surakarta.
SURAKARTA, JURNALKREASINDO.com
- Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta (UTP) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya
bangsa melalui penyelenggaraan Pementasan Wayang Kulit dengan lakon Bima Suci.
Dengan mengetengahkan tema ‘Membumikan 4 Pilar Kebangsaan
Menuju Generasi Unggul Berkarakter Patriotisme, Kepeloporan dan Kemandirian’.
Acara ini berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025, di Kampus 2 UTP Cengklik dan
menghadirkan dalang muda berbakat Ki Amar Pradopo.
Acara tersebut juga di hadiri Rektor UTP Surakarta, Prof.
Winarti, Eva Yuliana (ketua kajian kebangsaan MPR RI), Astrid Widayani (Wakil
Walikota Surakarta) dan Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, serta pejabat
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini.
Rektor UTP Surakarta, Prof. Winarti
ketika memberikan keterangan kepada wartawan.
Rektor UTP Surakarta, Prof. Winarti mengatakan, bahwa acara
ini menjadi bagian dari upaya UTP dalam melestarikan kearifan lokal di tengah
arus modernisasi. “Kami berharap mahasiswa dan masyarakat semakin mengapresiasi
nilai-nilai luhur budaya Jawa” ujarnya
Bahkan menjadikannya sebagai bagian dari identitas mereka, pagelaran
wayangan ini menjadi sebuah suguhan seni tradisi yang dikemas menarik dan
edukatif dan dapat dinikmati oleh selaku seluruh Masyarakat yang hadir.
Sedangkan Eva Yuliana dan Astrid Widayani memiliki kesamaan tentang
pagelaran wayang kulit, selain sebagai cara untuk melestarikan budaya tradisional
Jawa, juga bisa dimaknani bukan saja sekedar tontonan , tetapi mengandung makna filosofi tuntunan yang adi luhung.
Kisah Bima Suci dipilih karena sarat pesan moral dan
nilai-nilai kehidupan, seperti ketekunan, keberanian, dan kesungguhan dalam
mencari kebenaran sejati — nilai-nilai yang sejalan dengan pembentukan Tri Ciri
UTP, Patriotisme, Kepeloporan dan Kemandirian.
Ki Amar Pradopo saat beraksi dalam
pentas wayang kulit dengan lakon Bima Sakti.
Menurut Ketua Pelaksana, Danang Adhi Kusuma, S.Pd., M.Pd,
kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis UTP ke- 45
dan juga bentuk nyata kepedulian UTP terhadap seni dan budaya tradisional.
"Kami ingin melibatkan mahasiswa, civitas akademika UTP
baik dosen maupun tendik dan masyarakat sekitar untuk mengenal lebih dalam
kekayaan budaya Jawa. Selain sebagai hiburan, kami berharap pertunjukan ini
bisa menjadi inspirasi sekaligus edukasi” katanya
Selain itu agar seni
wayang tetap hidup dan dicintai generasi muda. Pementasan wayang kulit ini
terbuka untuk umum dan akan dimeriahkan penampilan spesial dari Owah Gerr Band.
Owah Gerr band dan Ki Amar Pradopo akan menampilkan sebuah kolaborasi menarik.
Tentang bagaimana
setuhan budaya jawa, dipadukan dengan musik serta humor khas dari Owah Gerr
Band. Selain pagelara wayang kulit akan diisi juga festival UMKM yang diisi
oleh tenan mahasiswa UTP dari kuliner, kerajinan tangan, hingga souvenir unik. (Her)