Prof. Mahfud MD (kanan) menerima penghargaan
Bakti Justisia dalam bidang hukum dan demokrasi dari Prof. Dr. Sutoyo, M.Pd.
SOLO,
JURNALKREASINDO.com - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta
menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-45 atau Lustrum IX , di Auditorium Unisri, pada Sabtu (21/6/2025),
di Auditorium kampus setempat.
Momen istimewa ini dihadiri tokoh nasional Prof. Dr. Moh.
Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, wawalikot Surakarta, Astrid
Widayani dan beberapa pejabat lain. Pada kesempatan itu Mahfud menyampakaikan orasi
ilmiahnya bertajuk ‘Meluruskan Perjalanan Reformasi untuk Memuluskan Jalan menuju
Indonesia Emas’.
Prof. Mahfud MD menekankan pentingnya dunia pendidikan untuk
kembali pada filosofi dasarnya, mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia menegaskan,
pendidikan tak boleh hanya berorientasi pada intelektual (iptek), namun juga
harus membentuk spiritual dan moral (imtak).
“Kalau iptek itu otak, imtak itu hati. Mencerdaskan kehidupan itu berarti menyeimbangkan keduanya,” ujar Mahfud, yang juga mengingatkan agar kampus tetap menjaga otonomi akademik dan menjadi benteng nilai-nilai kebenaran di tengah derasnya arus politik transaksional.
Rektor Unisri, Prof. Dr. Sutoyo, M.Pd
saat memberikan sambutan di Dies Natalis ke-45 atau Lustrum IX Unisri Surakarta.
Dalam pidatonya, Mahfud juga mengkritisi arah demokrasi
Indonesia yang kian menjauh dari nilai-nilai Pancasila. Ia mengutip buku
Paradoks Indonesia karya Prabowo Subianto untuk menggambarkan praktik demokrasi
yang mulai dikendalikan oleh kekuatan uang dan media.
“Ini bukan karangan,
tetapi ada datanya. Suara, media, dan survei kini bisa diperjualbelikan. Saya
sarankan semua membaca buku karya Prabowo Subianto tentang paradok Indonesia, agar paham tantangan bangsa kita yang harus
ditanggulangi, agar harapan tersebut dapat tercapai” jelasnya
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Prof. Mahfud MD dalam
bidang hukum dan demokrasi, Unisri menganugerahkan penghargaan Bakti Justisia
dalam forum ini. Rektor UNISRI Surakarta, Prof. Dr. Sutoyo, M.Pd, dalam
sambutannya menegaskan komitmen universitas untuk menjadi kampus yang berdaya
saing global.
Astrid Widayani, ketika memberikan
keterangan kepada wartawan.
Dengan mengusung tema “Transformasi Tata Kelola Menuju Perguruan Tinggi yang Berdaya Saing Global”, Unisri menetapkan visi menjadi universitas unggul di Asia Tenggara berbasis nilai Pancasila dan semangat Slamet Riyadi pada tahun 2026.
Visi tersebut diturunkan dalam lima misi strategis, yakni Pendidikan
berbasis Outcome Based Education (OBE), Penelitian berbasis integrasi (Research
Based Education), Pengabdian masyarakat berbasis kewirausahaan sosial dan kelembagaan,
serta Kerja sama global.
“Budaya kerja kami disingkat Super: Smart, Unity,
Professional, Ethical, Responsibility. Ini menjadi fondasi nilai dalam setiap
aspek tata kelola kampus,” jelas Prof. Sutoyo sembari menambahkan, Unisri saat
ini memiliki 6 fakultas dan 18 program studi (15 jenjang S1 dan 3 S2).
Tetapi dalam waktu dekat, UNISRI juga akan membuka program
studi baru seperti Bisnis Digital, Teknologi Informasi, Data Sains, serta
program S2 di bidang Kenotariatan dan Ilmu Pendidikan.
Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat jejaring akademik
sekaligus berkontribusi pada pembangunan dunia industri dan masyarakat.Di sisi
infrastruktur, pembangunan Kampus 2 UNISRI di Jl. Sumpah Pemuda Solo sedang
berlangsung. (Her)