Para dosen dan mahasiswa Prodi
Arsitektur ISI Solo yang terlibat dalam kegiatan perdana bertajuk Kuliah Umum
dan Workshop.
SOLO,
JURNALKREASINDO.com - Program Studi Arsitektur, Fakultas Seni Rupa dan
Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Solo), menggelar kegiatan
perdana bertajuk Kuliah Umum dan Workshop dengan tema ‘Architecture Students – Learning, Adapting, & Visualizing.’
Kegiatan ini diselenggarakan pada , Kamis (16/10/2025) di Ruang Mini Cinema,
Gedung Multimatra, SBSN Kampus 2 ISI Solo.
Acara ini menjadi langkah awal bersejarah bagi Program Studi
Arsitektur yang baru resmi dibuka pada tahun 2025 serta menerima mahasiswa
angkatan pertamanya tahun ini. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber
inspiratif yang memberikan wawasan dan pengalaman berharga bagi mahasiswa
arsitektur muda.
Sesi kuliah umum dibawakan oleh Ar. Dian Susilo, IAI,
Principal of Deesignhandmade sekaligus Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
Surakarta, dengan tema “Peluang dan Tantangan Menjadi Mahasiswa Arsitektur di
Era Global.” Dalam pemaparannya, Ar. Dian menekankan pentingnya kemampuan
adaptif terhadap perubahan zaman, penguasaan teknologi digital, serta kepekaan
terhadap konteks sosial dan budaya dalam proses perancangan arsitektur.
Sesi berikutnya diisi oleh Silvya Bintang, M.Ds., Sketch
Designer sekaligus Dosen ISI Yogyakarta , yang membawakan workshop bertema
“Sketsa sebagai Dokumentasi Visual Arsitektur .” Melalui praktik sketsa manual
on the spot, peserta diajak untuk mengasah kemampuan observasi, ekspresi
visual, dan kepekaan terhadap detail ruang. Sylvia menegaskan bahwa sketsa
tetap menjadi keterampilan penting di era digital karena mampu merekam intuisi
dan pengalaman visual secara langsung.
Para mahasiswa Prodi Arsitektur ISI
Solo yang mendapatkan penghargaan.
Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari lima puluh peserta ini
berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Ketua Program Studi Arsitektur ISI
Surakarta, Neni Nurul Rosalina, M.Ars., menyampaikan bahwa acara ini menjadi
tonggak penting dalam perjalanan awal prodi yang berorientasi pada pembelajaran
kreatif dan kontekstual.
“Kami ingin mahasiswa arsitektur ISI Surakarta tumbuh dengan
karakter khas kampus seni—mampu berpikir kritis, berempati pada budaya, dan
mengolah kepekaan estetika dalam desain,” ujarnya sambil menmbahkan, hal
ini sebagai bentuk apresiasi terhadap
semangat peserta, panitia memberikan hadiah hiburan kepada beberapa mahasiswa
dengan karya sketsa terbaik yang dinilai menunjukkan kreativitas, ekspresi visual
kuat, dan kemampuan observasi mendalam.
Melalui kegiatan perdana ini, Program Studi Arsitektur ISI
Surakarta menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan arsitektur yang
berpijak pada seni, budaya, dan nilai keberlanjutan, sekaligus menyiapkan
mahasiswa untuk menjadi arsitek muda yang adaptif, kreatif, dan visioner di era
global. (Her )