Tarian Sesaji Condrokirono, karya Martini
Ratna Istyaningsih, S.Sn.
Diketahui ‘Sesaji
Condrokirono’ merupakan pagelaran tari karya para pelatih sanggar tari Semarak
Candrakirana Art Center. Ketua penyelenggara, Indah Sri Laksito, S.Sn
menjelaskan, ‘Sesaji Condrokirono’ sebuah apresiasi karya tari ciptaan para
pelatih.
Sekaligus untuk memperingati serta merayakan ulang
tahun berdirinya yang ke 23 tahun. Dimana sanggar tari Semarak Candrakirana Art
Center ini lahir pada 31 Juli 1998. Sejak berdirinya, hingga kini para pelatih
tari di sanggar tari Semarak Candrakirana Art Center telah menelorkan 5 karya
tarinya.
Sedangkan tarian
itu antara lain, Tari Sesaji Condrokirono (koreografer Martini Ratna
Istyaningsih, S.Sn.), Tari Kridho Retno Manggolo (koreografer Indah Sri Laksito
Ningrum, S.Sn.), Tari Gagak Rimang (koreografer Sanggar Cendana Seta, S.Pd.),
Tari Gedrug Simpai (koreografer Indah Srtahuni Laksito Ningrum, S.Sn.) dan Tari
Sekar Yudhaningrum (koreografer Martini Ratna Istyaningsih, S.Sn.).
Destinasi Pariwisata.
Selain lima
karya tari, acara ini juga menyajikan destinasi pariwisata Solo Raya, antara
lain dari Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten.
Tempat
pentas berada di salah satu tujuan pariwisata Kota Solo, yaitu Taman Balekambang.
Taman Balekambang Kota Solo dipilih sebagai upaya Semarak Candrakirana Art
Center turut mempromosikan pariwisata Kota Solo dan Jawa Tengah.
Selanjutnya tari
‘Sesaji Condrokirono’ didukung oleh Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas
Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Pemerintah Kota Surakarta
melalui UPTD Balekambang dan salah satu
kuliner Kota Solo, Selat Viens.
Keindahan Budaya.
Founder
Semarak Candrakirana Art Center, Dra. R.Ay. Irawai Kusumorasri, M.Sn,
menambahkan, “Harapan kami dengan Sesaji Condrokirono, generasi muda,
masyarakat Indonesia dan manca negara mengenal keindahan kebudayaan Indonesia
melalui seni tari” harapnya
Dengan
demikian pariwisata Kota Solo Raya bisa di kenal masyarakat secara luas. Publikasi pariwisata
di masa pandemi diharapkan menjadi wawasan pilihan pariwisata bagi masyarakat
setelah pandemi usai. Semarak
Candrakirana Art Center sampai sekarang
telah melatih lebih dari 1000 siswa didik baik yang latihan tari nusantara klasik
maupun kontemporer. (Ryan)