SOLO (JUNALKREASINDO.COM) - Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta makin melebarkan sayap kerja sama. Kali ini kerja sama terjalin
antara UNS dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Kerja sama tersebut
resmi terjalin setelah UNS dan ISI Yogyakarta meneken nota kesepahaman pada
Jumat (13/8) secara daring melalui platform Zoom Cloud Meeting.
Rektor UNS
Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho menandatangani secara langsung kesepakatan
tersebut. Pihak ISI Yogyakarta juga ditandatangani secara langsung oleh Rektor
ISI Yogyakarta, Prof. M. Agus Burhan. Penandatanganan tersebut juga disaksikan para
jajaran wakil rektor serta pejabat universitas baik pihak UNS dan ISI
Yogyakarta.
Prof. Jamal
dalam sambutannya mengatakan, sangat senang dan berbahagia dapat bekerja sama
dengan ISI Yogyakarta yang secara budaya tidak jauh berbeda dengan UNS. Selain
itu, Prof. Jamal juga sangat antusias dengan kolaborasi yang akan dilakukan
antara UNS dan ISI Yogyakarta, dalam kaitannya pengaplikasikan dan peningkatan
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Mengoptimalkan potensi.
Meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama ini juga
bertujuam untuk menyinergikan dan mengoptimalkan potensi, serta sumber daya
kedua belah pihak agar dapat menghasilkan sebuah kolaborasi yang membanggakan.
Selain mengusahakan
kerja sama dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, UNS dan ISI Yogyakarta
juga sepakat saling mendukung dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Rektor UNS, Prof. Jamal.
"Saya
bersyukur dan senang bisa bekerja sama dengan ISI Yogyakarta, kampus kesenian
yang hebat. Oleh karena itu, perkenankan mahasiswa dan mahasiswi saya
mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi di ISI Yogyakarta melalui
program MBKM. Bila mahasiswa atau mahasiswi ISI Yogyakarta mau menimba ilmu di
UNS, kami juga membukakan tangan yang sangat lebar," ujar Prof. Jamal
Sebagai
informasi, program MBKM merupakan program yang digagas Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset danTeknologi (Kemendikbudristek) yang diperuntukkan mahasiswa
seluruh Indonesia, untuk dapat menggunakan tiga semesternya mendalami bidang
ilmu masing-masing, dengan berbagai kegiatan.
Meningkatkan produktivitas.
Kegiatan itu
seperti magang, berwirausaha, atau kuliah di jurusan dan kampus lain baik di
dalam maupun luar negeri. Program ini digagas guna dapat menyelaraskan
kurikulum pendidikan di kampus dengan realita yang ada di lapangan. Rektor ISI
Yogyakarta juga menyambut baik kesepakatan ini, kesepakatan ini merupakan
momentum agar UNS dan ISI Yogyakarta dapat meningkatkan produktivitas di segala
lini.
Kerja sama
ini merupakan kerja sama yang sangat bermakna untuk produktivitas dan
pengembangan UNS dan ISI Yogyakarta. Terlebih juga ini harus dikaitkan dengan
program MBKM yang di dalamnya terdorong produktif dan menambah pengalaman di
bidang ilmu masing-masing. Tentu mahasiswa memerlukan kelengkapan bidang
ilmunya atau pun bidang lainnya.
Perlu Relevansi.
Perlu ada
relevansi antara kurikulum pendidikan kita dengan bidang industri. Lebih
lanjut, Prof. Agus juga berharap kerja sama ini juga dapat meningkatkan
produktivitas penelitian dan publikasi dosen-dosen UNS dan ISI Yogyakarta.
Dengan begitu, kolaborasi yang terjalin dari dua instansi ini dapat benar-benar
bermakna.
Kerja sama
antara UNS dan ISI Yogyakarta tidak hanya terjalin dari dua instansi. Pihak
fakultas juga saling menjalin kerja sama, yakni Fakultas Seni Rupa dan Desain
(FSRD) UNS dan Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta.
Kerja sama
yang terjalin tersebut di antaranya berbentuk kerja sama antarprodi, kerja sama
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, penyelenggaraan kegiatan konsultasi dan focus group discussion (FGD),
serta pertukaran mahasiswa dan dosen baik UNS maupun ISI Yogyakarta yang
berlangsung selama lima tahun ke depan. (Her)