Menkes Budi Gunadi didampingi Ray Febri
Dipokusumo (kiri) dan Gusti Ratu PB XIII ketika menijau vaksin di kraton
Surakarta.
SOLO
(JURNALKREASINDO) - Ketika meninjau
pelaksanaan vaksinasi di Kraton Surakarta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi
Sadikin mengatakan, vaksinasi di Kota Solo sudah bagus, namun capaian vaksinasi
di Soloraya masih perlu ditingkatkan.
“Kalau Kota Solonya sudah melebihi target, karena sudah
mencapai 115%, tapi di Solo Raya
(Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri ) masih perlu ditingkatkan” katanya di
Sasana Sumewa, Pagelaran, Kraton Surakarta Rabu (29/9/2021).
Dengan demikian, Budi menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Pemkot Solo serta Raja Keraton, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi dan
lain-lain yang telah menyukseskan program vaksinasi di Kota Solo ini. “Saya
juga terima kasih, karena sudah dibuka [vaksinasi] non-KTP Solo, sebab baru 50%
an” tambahnya
Disinggung mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka
(PTM), Menkes yang didampingi Ray Febri Dipokusumo dan Gusti Ratu PB XIII itu, mengakui
belum semua guru divaksin Covid-19. Oleh sebab itu, vaksinasi dengan menyasar
kalangan guru akan diutamakan.
Salah satu kegiatan vaksinasi di SasanaSumewa
Katon Surakarta
“Kalau siswa sekolah yang terkena covid-19 itu kecil sekali.
Kalau toh kena biasanya tanpa gejala dan gak masuk RS. Tapi guru-gurunya yang
harus [divaksin] karena mereka juga yang bicara [di kelas],” paparnya sembari
menambahkan, terkait capaian vaksinasi di skala nasional, Menkes mengakui
wilayah Jabodetabek, kecuali Bogor, tergolong paling maju di antara daerah
lain.
Kepala Daerah Aktif
Sedangkan untuk capaian vaksinasi di Kabupaten Bandung dan
Bangkalan tergolong masih rendah. “Biasanya memang sangat tergantung kepala
daerahnya. Kalau kepala daerah aktif dan masyarakat aktif, harusnya lebih lancar”
paparnya
Karena vaksin sudah
datang 200 juta lebih, tapi yang baru divaksinasi hanya sekitar 140 juta. Jadi
ada 60 juta stok vaksin yang beredar di masing-masing provinsi dan
kota/kabupaten itu harusnya cukup untuk vaksinasi,” paparnya.
Mengenai rencana pemakaian vaksin Pfizer untuk kalangan
siswa SD dan TK, Menkes menyebut Pfizer baru boleh digunakan untuk anak usia di
atas 12 tahun. “Jadi, SD dan TK memang
belum ada rekomendasi resmi dari perusahaan vaksin,” pungkasnya. (Her)