Gibran saat mempresentasikan narasi
paparan Anugerah Kebudayaan PWI di hadapan dewan juri melalui zoom
meeting.
Pada paparannya, Gibran menyampaikan bagaimana kota Solo
mampu menangani persoalan kesehatan dan kemanusiaan serta mewujudkan perilaku
berbasis informasi dan kebudayaan dalam menghadapi pandemi Covid - 19.
Di hadapan tim juri, Ninok Leksono (Wartawan Senior Kompas
dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Nungki Kusumastuti (Dosen
Institut Kesenian Jakarta, penari, bintang film), Agus Dermawan T (Penulis buku
kebudayaan dan seni, pengamat seni rupa).
Selain itu juga Atal S.Depari (Ketua Umum PWI Pusat,
Wartawan) dan Yusuf Susilo Hartono (Pengurus PWI Pusat, Wartawan dan Pelukis),
Gibran mempunyai kesempatan selama 10 menit untuk menyampaikannya narasi
proposalnya tersebut.
Pada kesempatan tersebut para juri menyoroti keberhasilan
Wali Kota muda ini dalam menghadapi pandemi covid melalui keselarasan budaya
kota setempat. Menariknya, dalam paparan
tersebut diperlihatkan site plan pembangunan Taman Balekambang tahun 2022
nanti.
Site Plan Pembangunan
Taman Balekambang
“Site plan ini belum pernah saya perlihatkan pada pihak
lain, baru pada tim dari PWI ini saya mau perlihatkan,” tutur Gibran.
Salah seorang dewan juri, Yusuf Susilo mengapresiasi paparan
Gibran dalam pengembangan kota Solo ke depan yang sarat dengan modernisasi,
namun tidak meninggalkan budaya dasar.
“Tidak mudah untuk tidak meninggalkan budaya dalam proses
modernisasi, namun mas Gibran mampu mewujudkan hal tersebut. Tanpa meninggalkan
jati diri Solo sebagai kota budaya” katanya
Tapi juga tidak lantas ketinggalan jaman, bahkan lebih maju
dalam pembangunannya selama 9 bulan menjabat ini.
Juri selanjutnya, Nungki Kusumastuti bertanya mengenai
pelaksanaan sosialisasi protokol kesehatan dalam konteks pentas budaya yang
dijawab Gibran dengan cakap.
“Banyak pentas budaya, baik itu event ketoprak, pentas
wayang, Solo Menari kami sisipkan sosialisasi protokol kesehatan” jelas Gibran
Pendekatan Budaya
Yang paling baru adalah atraksi prajurit keraton Solo yang,
juga diarahkan sebagai duta protokol kesehatan.
Lewat sosialisasi protokol kesehatan melalui pendekatan
budaya ini, terbukti dengan angka covid di Solo yang stabil turun dan
terkendali.
“Usai dilantik, saya langsung prioritaskan vaksinasi pada
pelaku pariwisata dan budaya. Meskipun angka covid turun, kami tidak berhenti
testing dan tracing” katanya
Semua itu agar angka covid ini benar-benar terjaga, jangan
sampai ada banyak OTG makanya sampai saat ini kita ketatkan prokes.
Pada kesempatan tersebut Gibran juga mengundang Ketua PWI
Pusat Atal S Depari untuk berkunjung ke Solo.
“Pak Atal nanti ke Solo ya Pak, ikut turnamen sepak bola
wartawan se Indonesia, saya tunggu ya pak,” ujar Gibran yang langsung
disanggupi oleh Atal S Depari.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Anas
Syahirul menyambut baik masuknya Gibran sebagai nominator penerima Anugerah
Kebudayaan PWI.
Gibran dinilai memiliki konsep pembangunan kota modern
dengan tetap mengedepankan budaya. "Sebagai bagian dari stakeholder
pembangunan Kota Solo, PWI Surakarta mendukung sepenuhnya nama Gibran untuk
diusulkan menjadi penerima Anugerah Kebudayaan PWI” jelasnya. (Njar)