RANGKAIAN DIES NATALIS UNSA KE 23 : GELAR BERAGAM KEGIATAN CIVITAS AKADEMIKA

 

 

Rapat menyambut Dies Natalis Ke 23 UNS, persiapan menggelar berbagai kegiatan civitas akademika.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) -  Universitas Surakarta (UNSA) menyelenggarakan beragam kegiatan yang melibatkan civitas akademika dalam rangkaian Dies Natalis ke-23.

Dr. Arya Surendra, SE., MM, Rektor Universitas Surakarta mengemukakan, kegiatan-kegiatan tersebut  antara lain, ziarah ke makam para pendiri Universitas Surakarta.

Syukuran dan Qhataman oleh anak yatim, lomba pidato Bahasa Inggris untuk jajaran struktural Universitas Surakarta, bakti sosial yang dilakukan dengan bekerjasama dengan BEM Universitas Surakarta, serta lomba futsal antar program studi Universitas Surakarta.

"Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan acara Wisuda dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pelaksanaan Wisuda Sarjanad an Pasca Sarjana Universitas Surakarta digelar di De‘ Tjolomadoe, Jl. Adi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar," ungkap Rektor UNSA, Rumah makan Bistro, Surakarta, Kamis (16/12)

945 Wisudawan

Lebih lanjut ia mengatakan, pada wisuda kali ini Universitas Surakarta mewisuda 945 wisudawan dari 12 program S1 dan 2 program magister. Wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik sebanyak 14 mahasiswa.

Universitas Surakarta berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi Indonesia dan dunia dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing tinggi, berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan umat manusia.

Dr. Arya Surendra, SE, MM memberikan selamat dan menyampaikan rasa bangganya kepada para wisudawan yang telah berjuang dan tetap semangat untuk menyelesaikan masa studi di tengah ketidakpastian yang menyelimuti dunia, karena efek disrupsi pandemi Covid-19.

Selain itu beliau juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para orang tua, wali dan para pendukung yang berperan penting untuk wisudawan-wisudawati selama masa studi. "Jadilah manusia yang utuh, IndonĂ©sia tidak butuh anak bangsa hanya pintar di teori bangku kuliah” tandasnya

Namun harus pintar mengidentifikasi dan berperan aktif memberikan solusi yang tepat pada berbagai macam permasalahan, di tengah masyarakat dan rakyat. Jadilah agen-agen perubahan yang resiliens untuk menghadapi tantangan-tantangan dan disrupsi zaman. “Adaptasi dan resiliensi adalah kunci, angkat sauhmu dan kembangkan layarmu, berlayarlah dengan penuh percaya diri", pesannya. (Eps)