Dirjen Kekayaan Negara, Rionald
Silaban menyerahkan penghargaan itu, antara lain kepada Direktur Fasilitasi
Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan (FPD2K) AS Tavipiyono mewakili Dirjen
Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh.
JAKARTA (JURNALKREASINDO.COM)
- Pemanfaatan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi sangat esensial
bagi Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu). Sebab, DJKN
Kemenkeu ini diamanatkan negara untuk mengurus dua hal, yaitu piutang negara
dan lelang.
Untuk Itu, Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sebagai
penyedia data dan mitra kerja mendapatkan penghargaan atas pemanfaatan NIK,
data kependudukan dan KTP elektronik dalam layanan DJKN Kemenkeu.
Dirjen Kekayaan Negara, Rionald Silaban menyerahkan
penghargaan itu, antara lain kepada Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Data dan
Dokumen Kependudukan (FPD2K) AS Tavipiyono mewakili Dirjen Dukcapil Zudan Arif
Fakrulloh yang berhalangan hadir, pada acara Gebyar Piutang Negara Tahun 2021
dan Pemberian Penghargaan Kepada Mitra Kerja Sama DJKN, Kamis (16/12/2021).
Pihak DJKN Kemenkeu seperti diutarakan Dirjen Rionald
Silaban, sangat merasakan arti penting pemanfaatan NIK untuk keamanan transaksi
terutama dalam hal lelang. "Sebab, dengan menggunakan identitas resmi
berupa NIK, modus tindak pidana pencucian uang saat mengikuti lelang dapat
langsung dilacak dan kemudian dilaporkan kepada pihak yang berwenang" kata
Dirjen Rionald.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Zudan Arif
Fakrulloh sangat mengapresiasi penghargaan tersebut. Menurut Dirjen Zudan yang
tengah menjalani karantina setelah bertugas ke Amerika Serikat, dengan lebih
rapinya data kependudukan.
Maka pemanfaatannya bisa lebih dioptimalkan bagi kepentingan
pelayanan publik yang lebih cepat. "Lebih dari itu, tata kelola
pemerintahan juga menjadi jauh lebih akuntabel dibandingkan dengan masa
lalu," ujar Zudan.
Saat ini, kata Zudan, semua layanan publik bagi penduduk Indonesia menggunakan NIK sebagai basis utamanya. "Dengan NIK proses otentikasi penduduk jauh lebih cepat dan akurat. Proses berpemerintahan maupun proses bisnis menjadi semakin mudah," kata Zudan. (Ton)