Kegiatan bertajuk Kokohkan
Ruhiyah Cegah Dampak Negatif Penggunaan Gadget Pada Anak, dihadiri ratusan
orang tua/wali murid kelas 1-6. Menghadirkan Ustadz Abdullah Sunono, selaku
Ketua IKADI DIY Yogyakarta sebagai narasumber.
Tilawah Al-Quran mengawali kegiatan, dilanjutkan dengan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah
Surakarta, Waskito, S.Pd mengajak
kolaborasi segenap orang tua untuk terus mendampingi anak-anak dalam hal
penggunaan gadget.
Interaksi Gadget
"Pembelajaran daring saat pandemi tentu menjadikan
interaksi anak dengan gadget semakin meningkat. Kita cegah bersama dampak
buruknya. Serta tentunya kita berupaya agar pembelajaran tatap muka penuh
segera dapat terealisasi” harap Waskito
Dengan upaya vaksin guru karyawan, vaksin murid-murid dan
tetap mengindahkan protokol kesehatan. Dalam paparan materinya, Ustadz Abdullah
Sunono menyampaikan, beberapa tips dalam mencegah anak dari dampak negatif
penggunaan gadget.
Pertama, orang tua tetap menjadi pengendali utama di dalam
keluarga. Orang tua adalah pemimpin dalam keluarga yang akan dimintai
pertanggungjawabannya kelak. Termasuk dalam membimbing anak-anaknya dalam
keseharian.
Penanaman Akidah
Kedua, penanaman akidah sejak dini. Dengan akidah dan iman yang kokoh membuahkan dalam diri ma'iyyatullah (merasa bersama Allah) dan muroqobatullah (merasa diawasi oleh Allah). Ketiga, pembiasaan ibadah sejak dini.
Kebiasaan ibadah sejak dini menjadikan ibadah menjadi akhlak
dalam kehidupan. Ibadah akan mencegah dari perbuatan buruk. Keempat,
mendampingi anak memanfaatkan teknologi informasi. Memanfaatkan untuk hal-hal
yang positif dan produktif.
Kelima, ada batasan usia anak memegang gadget sendiri. Tidak
membiasakan anak memakai gadget sendiri sejak kecil. "Apabila anak-anak sudah beranjak
dewasa, usia SMA kuliah, maka menikmati gadget dalam keluarga dengan membuat
group dalam keluarga.
Menjadi sarana komunikasi yang lebih mendekatkan ikatan
hati. Jadikan group keluarga sebagai perhatian utama dan utama. Tetap
menyadarkan anggota keluarga sisi bahayanya curhat di medsos," pungkasnya.
(Eps)