Ganjar Pranowo (Gubernur
Jateng) didampingi Kusdinar Yuni
Sukowati (Bupati Sragen), saat meninjau pabrik bata ringan PT Superior Prima Sukses
di Sragen.
SRAGEN
(JURNALKREASINDO.COM) - Dermawan Suparsono, CEO SPS Corporate & SMB
Grup, yang merupakan induk PT Superior Prima Sukses (Blesscon), siap mengajak sebagian
besar pengusaha Jatim untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
karena dia merasakan betul terakomodasinya investasi di sini,
nama Blesscon sendiri sejatinya dari kata Bless yang artinya Berkat. “Supaya
Blesscon juga menjadi berkat untuk masyarakat dan lingkungan,” kata Dermawan.
Pembukaan
pabrik atau produsen bata ringan di Sragen
ini juga kian menegaskan posisi Blesscon sebagai produsen bata ringan dengan
kapasitas produksi terbesar di Indonesia. “Gabungan kapasitas produksi ketiga
pabrik bata ringan Blesscon mencapai 2,7 juta m3 per tahun. Market share
Blesscon untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur totalnya mencapai 32%, untuk
Indonesia 15%” jelas Dermawan
Angka tersebut merupakan market terbesar di industri bata
ringan se-Indonesia. Pabrik bata ringan Blesscon yang pertama dibangun di
Mojokerto, kemudian tumbuh pesat hingga pembangunan pabrik kedua di Lamongan,
Jawa Timur.
Pabrik Ketiga
Sragen dipilih sebagai lokasi pabrik ketiga sekaligus yang
terbesar bukan tanpa alasan. “Sragen ini kota yang sangat strategis. Dekat
dengan bahan baku, dekat dengan pasar (bata ringan.red),” ungkap Billy Law,
president director Blesscon.
Peresmian blesscon Ke
III di menjadi pelopor untuk menciptakan iklim industri material yang
berkelanjutan.
Blesscon yang telah tersertifikasi Green Label Indonesia
memastikan bahan bakunya berasal dari tambang yang tidak merusak lingkungan. Di
Jawa Tengah, letaknya tak jauh dari Sragen. Pasir dan Kapur didatangkan dari Blascon
capai Market Share dan Kapasitas Terbesar di Indonesia
Jangkauan Jateng , Pabrik Ketiga Bata Ringan Blesscon ini diresmikan
Ganjar Pranowo, menandai satu dekade berkiprah di industri konstruksi
Indonesia, PT Superior Prima Sukses dengan merek bata ringan Blesscon,
meresmikan pabrik ketiganya di Sragen, Jawa Tengah.
Pabrik seluas 10,5 hektar ini diresmikan langsung oleh
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (30/3), di Sragen, Jawa Tengah. Hadir
pula dalam persemian, Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan
anggota DPR RI Drs. H. Bambang Dwi Hartono, M.Pd.
Roda Ekonomi
Dalam pembukaannya Ganjar mengatakan, berdirinya Blesscon di
Jateng turut menggairahkan semangat
investasi ke Jateng serta mendorong roda
ekonomi berputar. Sebab, dia mengakui bahwa Jawa Tengah juga babak belur selama
dua tahun.
Tapi hal itu tak membuat pemerintah dan masyarakatnya
menyerah, tapi justru menemukan jalan dan cara baru, sedangkan semen didapat
dari Rembang. Di Jawa Tengah bagian selatan juga belum ada pabrik bata ringan
besar.
Sehingga Blesscon dapat
memasok kebutuhan di Jateng dan perbatasan Jateng seperti Madiun Raya. Jarak
yang lebih dekat otomatis memangkas biaya distribusi sehingga harga bata ringan
di wilayah perbatasan dan Jawa tengah selatan kini jadi lebih kompetitif.
Harganya kini bisa 10-15% lebih murah. Dengan kapasitas yang
besar, Blesscon berharap bisa mendukung pembangunan MBR di Jateng. ”Kapasitas
produksi Blesscon dalam sebulan di Sragen setara dengan 14 ribu rumah subsidi,”
ujar Billy.
Tetap Dibangun
Pabrik Blesscon di Sragen tetap dibangun pada saat pandemi
memukul hampir semua sektor ekonomi. Banyak manufaktur tutup dan mengurangi
karyawan, Blesscon justru membuka pabrik baru dan merekrut tenaga kerja sejak
beroperasi 2021 lalu.
Sambungmacan yang memang dikembangkan Kabupaten Sragen
sebagai kawasan industri dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) mulai terlihat
sibuk. Apalagi, terdapat Exit Tol Mantingan di Sambungmacan, Sragen, yang
mendukung distribusi produksi dari kawasan industri tersebut.
Tak heran, selama satu tahun, perekonomian Sragen Timur
tumbuh. Minimarket modern, SPBU,
warung-warung dan indekos bermunculan. Di sektor pembangunan, adanya
pabrik bata ringan skala besar di Sragen dapat menekan biaya distribusi.
sehingga end user dan developer bisa mendapatkan bata ringan
dengan harga kompetitif dengan cepat. Bila dirunut lebih jauh ke level
provinsi, hal ini sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah yang
menggembirakan.
1000 Tenga Kerja
Menurut BPS Jateng, pertumbuhan year on year sebanyak 3,32 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha
konstruksi sebesar 7,37 persen. Untuk pabrik ketiga Blesscon di Sragen saja,
tenaga kerja yang diserap mencapai 1000 orang.
Banyaknya investasi yang masuk, Ganjar menggarisbawahi untuk
tetap selaras. “Penataan ruang, pengendalian daya dukung lingkungan, dan
keberlanjutan soal politik pangan kita, agar pertanian kita berjalan mesti kita
tata,” ujarnya.
Selama satu dekade, PT Superior Prima Sukses tak henti
mengembangkan bata ringan Blesscon menjadi produk bata berkualitas dengan
layanan terbaik pada konsumen. Selain quality control yang ketat, Blesscon juga
memakai standarisasi professional yang diakui.
Bertanggung Jawab
“Blesscon merupakan
bata ringan pertama dan saat ini menjadi satu-satunya yang mendapat sertifikat
Green Label dan juga Standar Nasional Indonesia (SNI),” ungkap Billy sambil
menambahkan, Green Label adalah sertifikasi yang mengaudit bahan baku.
Juga proses produksi dijalankan dengan bertanggung jawab
terhadap keberlanjutan alam. Dengan kata lain, Blesscon diakui ramah lingkungan.
Standarisasi lain adalah SNI yang memberikan jaminan mutu pada pelanggan akan
bata ringan Blesscon.
Sebagai yang pertama, Blesscon menjadi pelopor untuk
menciptakan iklim industri material yang berkelanjutan. Juga melindungi
konsumen dengan jaminan mutu SNI. (Njar)