PRODUK KALBE PANTANG NGGUNAKAN BAHAN BAKU ETILEN GLICOL dan DIETILEN GLICOL, MENGAPA ?

 


JAKARTA (JURNALKREASINDO.COM) -  PT Kalbe Farma Tbk dan anak perusahaan  (‘Kalbe), sebuhungan dengan  munculnya pemberitaan di masyarakat mengenai kebijakan tidak mengedarkan atau mengkonsumsi obat bebas atau bebas terbatas dalam bentuk cair air sirup.

Hal ini dilakukan, karena  kalbe selalu menjaga kualitas dan memenuhi standar pembuatan obat (CPOB) dan distribusi obat (CDOB) yang sudah ditetapkan Badan POM.  Kebijakan antisipatif pemerintah terhadap pengaturan peredaran produk kesediaan sirup merupakan bentuk kehati-hatian.

Sehingga juga menjadi perhatian Kalbe dalam memasarkan obat kepada masyarakat. Dengan begitu, Kalbe mematuhi seluruh ketentuan Badan POM, untuk tidak menggunakan bahan baku Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Arahan BPOM

Kalbe akan mematuhi arahan dari permintaan Badan POM untuk memeriksa kembali produk-produk Kalbe dari kandungan EG dan DEG  agar aman untuk dikonsumsi masyarakat. Dengan demikian kalbe terus berkoordinasi dengan Badan POM.

Juga pihak terkait lainnya, dalam hal peredaran obat sediaan sirup sesuai dengan panduan yang ditetapkan pemerintah.Kalbe berkomitmen untu menjaga ketersediaan obat bagi masyarakat dan pasien yang membutuhkan.

Diketahui, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka, terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal.

Layanan Digital

Selain itu juga beragam, divisi obat resep, divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas, multivitamin dan minuman supplemen siap saji, divisi nutrisi dan divisi distribusi dan logistik.Kalbe juga telah mengembangkan ekosistem layanan digital bagi masyarakat.

Layanan itu bersifat B2B, yakni EMOS dan layanan B2C Klik Dokter. EMOS salah satu sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi melakukan manajemen stok atau supply chain, sedangkan Klik Dokter adalah platform digital untuk layanan kesehatan.

 Khususnya, telemedicine yang menyediakan konsultasi kesehatan dan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional dengan mempekerjakan sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 76 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF). (Her)